Desainer Furnitur Premium Ditantang Bawa Merek Indonesia ke Pasar Global

Loading

3

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Menteri Perindustrian Saleh Husin meminta desainer dan pengusaha furnitur kelas premium meningkatkan penggunaan bahan baku lokal dan membawa merek lokal ke kancah internasional. Selain itu, menyerap dan memodifikasi corak tradisional dalam desain produk.

Indonesia juga dinilai diuntungkan dengan melimpahnya sumber bahan baku alami berupa kayu, rotan maupun bambu. Ini turut menjadi keunggulan dan memperkuat daya saing industri furnitur dan kerajinan Indonesia di pasar global.

“Saya tantang desainer dan pengusaha furnitur kelas premium membawa produk Indonesia ke internasional. Rekan-rekan pasti sudah jago bikin desain dan memasarkan produk, nah sekarang giliran bikin produk kita naik kelas,” kata Menperin saat membuka Pameran Tunggal “22 Years Experience” yang digelar Da Vinci Indonesia, di JCC, Jakarta, Rabu (14/10/2015).

Sementara itu, tren furnitur dunia yang terus berubah dan berkembang menuntut perhatian para pelaku industri ini. Dibutuhkan upaya menumbuhkan kesadaran inovasi, karya kreatif furnitur baru dengan inspirasi budaya lokal.

Desainer juga diharapkan mampu menyesuaikan selera pasar sebagai upaya peningkatan daya saing industri furnitur dan kerajinan nasional.

Turut hadir Bapak Wiranto yang didampingi Ibu Uga Wiranto, Ibu Velly Elvira Yuddy Chrisnandi, Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto, pemilik Da Vinci Indonesia Tony Phua dan Ibu Doris Phua, Ketua Himpunan Desainer Interior Indonesia Lea Aviliani Aziz, serta komunitas perancang dan pemerhati produk furnitur.

Pemerintah mendorong peningkatan daya saing industri ini antara lain melalui kebijakan pelarangan ekspor bahan baku kayu diatur dalam Permendag No. 44 Tahun 2012 tentang Barang Dilarang Ekspor, sementara pelarangan ekspor bahan baku rotan diatur dalam Permendag No. 35 Tahun 2011 tentang Ketentuan Ekspor Rotan dan Produk Rotan.

Pada kesempatan ini, Menperin Saleh Husin juga mengunjungi pameran Exclusive Furniture Show 2015 di yang juga digelar kompleks JCC. “Ajang ini merupakan momentum emas bagi produk lokal untuk unjuk gigi dan bertemu dengan konsumen ritel maupun pelanggan korporat seperti hotel dan perusahaan properti lainnya,” ujar Saleh. (ril/sabar)

CATEGORIES
TAGS