Cacat Tidak Jadi Halangan

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

WONOGIRI, (Tubas) – Pak Setu, begitu biasa warga masyarakat sekitarnya memanggil lelaki yang sejak lahir mengalami cacat fisik. Kini usia pak Setu sudah merambati angka 55 tahun. Dia tetap mensyukuri keadaaan fisiknya yang hanya memiliki satu kaki dan satu tangan dengan dua jari. Kondisi fisik itu tidak menjadi halangan bagi Pak Setu untuk beraktivitas dan berkarya.

Meski usianya sudah lebih setengah abad Pak Setu tetap bersemangat dalam menjalani hidupnya. Keahliannya sebagai tukang kayu seperti membuat jendela, pintu, meja dan almari membuat Pak Setu tetap bisa bertahan.

Saat tubasmedia.com mendatangi rumahnya di Kampung Sambirejo, Kelurahan Wonokerto, Kecamatan Wonogiri, pekan lalu, Pak Setu yang tidak pernah mengenal bangku sekolah tapi bisa menulis dan membaca itu sedang asyik mengerjakan pintu rumah pesanan tetangganya.

Lelaki yang tidak berumah tangga itu tidak pernah memasang tarif hasil pekerjaan membuat berbagai peralatan rumah seperti perajin kayu lain yang ada di desanya. “Seikhlasnya saja, Mas!” ungkapnya.

Alat-alat untuk membuat kerajinan kayu juga hasil buatan Pak Setu sendiri, bukan bantuan dari pemerintah. Pak Setu juga tidak menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) seperti warga miskin lain yang ada di desanya. (mono/anjar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS