BKPM berharap IKO tidak hanya Berkutat di Jabar dan Banten

Loading

perakitan

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani berharap agar Industri Komponen Otomotif (IKO) tidak hanya berkutat di Jawa Barat (Jabar) dan Banten. Jika bisa menyebar lebih luas lagi ke wilayah lain di luar Jawa Barat dan Banten yang saat ini menjadi pusat industri otomotif, tentu saja akan lebih produktif.

“Sebab investor komponen otomotif itu, seringkali mereka harap bisa dekat dengan industri otomotifnya sendiri. Kalau kami inginnya menyebar,” kata Franky dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (24/6/15).

Menurut Franky, ada sejumlah investor di bidang komponen otomotif yang bersedia menggeser lokasi investasinya ke luar sentra industri otomotif, namun jumlahnya sangat sedikit. Diberi contoh oleh Franky, bahwa grup Yazaki Corporation asal Jepang, yang bergerak di bidang industri otomotif itu, memiliki tujuh pabrik, dua di antaranya terdapat di Subang (Jawa Barat) dan Tangerang (Banten).

“Mereka ada pabrik di Jawa Tengah dan Jawa Timur, itu membuat kami percaya diri untuk mengarahkan wilayah lain untuk investasi komponen otomotif. Syukur-syukur bisa mendorong industri otomotifnya ke luar juga,” harapnya.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis, mengatakan industri komponen otomotif yang tidak harus dekat dengan industri otomotif dipengaruhi oleh faktor sumber daya alam.

Ini menarik karena ternyata industri komponen otomotif tidak harus dekat dengan industri kendaraan bermotornya.

Menurut dia, investasi perusahaan Jepang di Semarang, Kabupaten Semarang, Jepara, Mojokerto dan Pasuruan itu jauh dari industri otomotif yang mayoritas terdapat di wilayah Jawa Barat atau Tangerang.

“Kata orang Jepang, tenaga kerja di Jawa Tengah itu jujur, rajin dan disiplin. Itulah yang mempengaruhi (mereka mau menanamkan modal jauh dari industri otomotif,” sanjung Azhar. (marto)

CATEGORIES
TAGS