Berkantor di Bogor, Jokowi Boroskan Anggaran Negara

Loading

image.php

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Presiden Joko Widodo akan berkantor di Istana Bogor, Jawa Barat. Tak hanya berkantor, pria yang akrab disapa Jokowi itu juga bakal mengadakan rapat dengan para pembantunya di istana itu. Direktur Centre For Budget Anggaran (CBA) Uchok Sky Khadafi menyarankan sebaiknya presiden berkantor di Istana Kepresidenan Jakarta.

“Hal ini hanya akan berakibat pada double anggaran dan pemborosan anggaran saja,” kata Uchok dalam siaran persnya di Jakarta, Minggu (22/2/2015). Dia mengatakan, alokasi anggaran untuk penyelenggaraan pengelola Istana Kepresidenan Bogor hanya sebesar Rp26,8 milyar. Alokasi anggaran ini bukan disiapkan untuk membuka kantor atau mengadakan rapat rapat kerja kenegaraan untuk tiap hari.

“Tapi, kalau presiden Jokowi tetap Ngotot membuka kantor kepresidenan di Istana Bogor maka alokasi anggaran bisa kemungkinan habis dengan cepat sekali. Kalau habis alokasi anggaran sebesar Rp26,8 milyar, maka kemungkinan akan dipakai juga alokasi anggaran untuk penyelenggara pengelolaan Istana kepresidenan Jakarta sebesar Rp70,9 milyar,” ujarnya.

Selain double anggaran, kata dia, bila berkantor dan mengadakan rapat rapat di Istana Bogor, akan berdampak pada pemborosan anggaran atau akan menguras anggaran pada setiap kementerian.

“Sebagimana diketahui jarak dari Jakarta – Bogor 70 Km. Bila seorang menteri memakai mobil merek crown royal salon akan menghabiskan bahan bakar minyak pulang pergi sebanyak 24 liter. Dengan harga pertamax persatu liter sebesar Rp8.800. Maka, akan menghabiskan anggaran untuk 34 menteri sebanyak Rp7.180.800 sekali rapat,” jelasnya.

Kemudian, kalau para menteri mengadakan rapat di Jakarta, maka tidak akan dapat uang harian perjalanan dinas dan uang representasi. Tapi karena rapat kota Bogor, bagian wilayah Jawa barat, maka para menteri akan dapat uang harian perjalanan dinas dan uang representas untuk 34 menteri sebanyak Rp23.120.000 untuk sekali rapat.

“Secara total anggaran 34 menteri untuk pulang pergi Jakarta-Bogor, dan uang harian perjalanan dinas serta uang representasi akan menghabiskan sebesar Rp.30.300.800,” pungkasnya. (nisa)

CATEGORIES
TAGS