Belum Ada UU Keperawatan

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

PURWOREJO, (TubasMedia.Com) – Sekjen Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah SKP SH MH Kes mengatakan, tugas perawat kesehatan yang notabene sebagai kepanjangan tangan dokter, sering berada pada posisi yang terjepit. Jika terjadi kesalahan atau malpraktik, maka lebih sering ditimpakan kepada perawat, karena memang belum ada batasan-batasan jelas aturan keperawatan.

Hal itu diungkapkannya ketika menjadi pembicara pada seminar nasional tentang aspek legal registrasi perawat sebagai perlindungan hukum dalam praktik keperawatan, di Auditorium RSUD Saras Husada Purworejo, belum lama ini. Hadir dalam seminar tersebut, Ketua PPNI Provinsi Jawa Tengah dan Ketua PPNI Yogyakarta, Ketua PPNI Kabupaten Purworejo, serta dari Kejaksaaan Negeri dan Polres sebagai narasumber.

Menurutnya, Undang-Undang Keperawatan sangat penting untuk segera dibahas dan disahkan, guna menghindari ketidakjelasan. “Bulan Juli ini Rancangan UU Keperawatan sudah masuk ke DPR, dan akan dibahas pada pertengahan bulan. Kita sebagai PPNI akan terus mengawal RUU keperawatan tersebut hingga sampai final untuk disahkan,” katanya.

Ia mencontohkan, ketika perawat salah dalam menerjemahkan tulisan resep dokter dalam memberikan obat kepada pasien, yang berakibat fatal bagi pasien. Dalam kasus seperti ini biasanya perawat yang disalahkan, sehingga perawatlah yang harus berurusan dengan hukum.

“Maka perawat harus berani menolak ketika resep dokter tidak bisa dibaca, dan juga harus berani menolak ketika disuruh menggunakan alat kesehatan, padahal sebelumnya tidak pernah dikenalkan penggunaan alat kesehatan tersebut,” tegasnya.

Di samping itu, dalam upaya perlindungan utama seorang perawat untuk membela diri, perawat harus berusaha memahami konsep malpraktik dan memahami cara kerja hukum. Kemampuan membela diri sangat diperlukan, agar perawat tidak menjadi mangsa orang-orang yang ingin mengail di air keruh. “Sehingga harus waspada terhadap kemungkinan ‘somebody‘ di rumah sakit tempat anda bekerja, yang memprovokasi pasien agar menggugat anda,” paparnya. (ahmad)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS