Advertorial Indonesia di Asean

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

Fauzi Aziz

Fauzi Aziz

SEBAGAI warganegara Indonesia, hampir tidak semua faham dan mengerti betul secara geopolitik dan geostrategik tentang posisi Indonesia di Asean. Karena itu tidaklah berlebihan jika seluruh warga bangsa meminta agar dibuat mengerti dan faham tentang posisi Indonesia di tengah-tengah bangsa Asean yang lain.

Ada dua alasan yang menjadi pertimbangan, kenapa hal itu perlu. Pertama, pada tahun 2015 Masyarakat Ekonomi Asean akan mulai berlaku dan Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai kepentingan, baik secara politis, ekonomi, budaya dan Hankam.

Kedua, Presiden SBY dalam kesempatan menghadiri KTT Asean di Phenom Phen (18-20 November 2012) berseru agar Indonesia betul-betul siap. Kesiapan itu memang diperlukan agar bangsa Indonesia sebagai bagian dari masyarakat Asean memiliki pemahaman yang paripurna tentang Asean sebagai komunitas politik, ekonomi, budaya bahkan Hankam.

Dengan demikian, bangsa Indonesia harus dibuat mengerti bagaimana berpola pikir dan berpola tindak sebagai bagian dari masyarakat Asean tanpa harus meninggalkan nilai luhur yang kini berlaku diantara masyarakat kita sendiri yang hidup di 6.000 pulau.

Yang ber-Asean itu kan bukan hanya pemerintah dan dunia bisnis saja, tetapi seluruh bangsa Indonesia. Di kalangan pemerintah saja tidak semua faham, apalagi masyarakat luas. Akhirnya, sebagai bagian dari masyarakat Asean, bangsa ini tidak boleh hanya menjadi pecundang karena mindset kita sebagai bangsa tidak berubah atau tidak mau mengubah agar dalam pergaulan di lingkungan masyarakat Asean, pada saatnya Indonesia banyak mendapatkan manfaat dalam berbagai bidang kehidupan.

Mulailah dari sekarang mengedukasi masyarakat yang tinggal 3 tahun lagi, secara defacto bangsa Indonesia akan secara resmi menjadi bagian dari Masyarakat. Ekonomi Asean, serupa tak sama dengan Masyarakat Ekonomi Eropa.

Opini ini dalam judulnya adalah Advertorial Indonesia di Asean, maksudnya agar pemerintah secara intensif dan efektif melakukan sosialisasi, edukasi dan advokasi mempersiapkan masyarakat Indonesia faham dan mengerti dengan baik dan benar menjadi anggota masyarakat Asean.

Kalangan politisi juga harus mengerti betul tentang Asean. Politisi kedepan adalah harus bermindset global, tidak menjadi politisi jago kandang yang dangkal pengetahuannya. Kita sebagai bangsa sekarang ini terus berpacu dengan dinamika politik, ekonomi dan budaya global yang nyaris tidak bisa dibendung akibat perkembangan teknologi informasi.

Perdebatan yang harus kita lakukan adalah membangun peradaban bangsa Indonesia di tengah-tengah globalisasi. Kelasnya bukan lagi debat soal cicak-buaya, debat soal Century, soal pemakzulan, debat soal mulut comberan dan lainnya yang tidak bermakna kepada rakyat banyak. Hentikan perdabatan yang tak berkualitas itu

Tugas kita kedepan adalah bagaimana mempersiapkan segenap bangsa ini betul-betul siap menjadi bagian dari masyarakat dunia tanpa harus meninggalkan originalitasnya sebagai bangsa Indonesia. Oleh karena itu, 3 tahun jelang berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean tahun 2015, maka sekarang saat yang tepat bagi pemerintah menjalankan progam sosialisasi dan edukasi secara proporsional.

Melalui media pendidikan sejak tingkat dasar sebaiknya Indonesia di tengah-tengah Asean menjadi mata pelajaran pokok/tambahan. Bagi masyarakat pada umumnya di kalangan parpol, ormas dan organisasi Nirlaba, juga perlu dilaksanakan progam yang sama dengan metode yang berbeda. Oleh sebab itu, mengadvertorialkan Indonesia di Asean kepada segenap warga bangsa menjadi penting.***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS