Ada Uang Abang Sayang

Loading

Oleh: Fauzi Aziz

Fauzi Aziz

Fauzi Aziz

KEHIDUPAN sogok, suap, korupsi, kolusi dan nepotisme bekerja berdasarkan prinsip seperti itu, ada uang abang sayang. Bagaimana tidak? Orang menyogok dan menyuap pasti ada maunya atau ada kepentingannya dan lebih besar terjadi yang bersifat untuk kepentingan pribadi penyogok/penyuap maupun kepentingan pribadi yang disogok/disuap.

KKN juga sama kepentingan pribadi-pribadi yang terlibat dan yang melibatkan diri jauh lebih kental dari pada kepentingan yang lain, misal kepentingan institusi. Urusannya tahu sama tahu (TST) diantara pribadi-pribadi yang berkepentingan.

Hajat hidupnya saling tercukupi karena prinsip “ada uang abang sayang” pasti tidak transparan. Beroperasi di dunia underground, pasar gelap (black market). Atau kalau dalam dunia percintaan, masyarakat menyebutnya dunia perselingkuhan, yang doktrinnya suko sama suko. Ada uang abang sayang selalu membuat manusia lupa daratan.

Yang ada dibenaknya hanyalah enak dan enak sekali, nikmat dan nikmat sekali, nyaris tidak pernah berfikir tentang resiko. Ada uang abang sayang adalah ciri manusia hidup yang dimabuk harta, tidak pernah peduli dari mana dan bagaimana uang tersebut diperoleh. Halal haram tak peduli. Makin tidak ketahuan, makin suuur saja, asyik dan masgul menikmati kehidupan ada uang abang sayang.

Dalam rumah tangga yang beradab dan bertabiat sakinah yang penuh rahmat dan barokah, prinsip ada uang abang sayang tidak berlaku. Dia hanya berlaku dalam “dunia hitam” yang anggotanya adalah para pengikut faham/aliran sesat “ada uang abang sayang”. Mereka boleh dibilang para “perompak”, “perampok” dan para “perusak” kehidupan manusia yang mendambakan kesucian,kebersahajaan dan ketentraman dan kedamaian.

Mereka adalah sosok para pengikut faham ada fulus segala urusan mulus. Ada uang semua menjadi gampang. Hidup maunya serba instan, tidak mau berusaha dan bersusah payah untuk berpenghidupan yang layak. At all cost, itulah ada uang abang sayang. Maka dari itu, waspadalah dan berhati-hatilah kalau anda saat ini menjadi pejabat negara di level manapun.

Jangan mudah terjebak pada doktrin “ada uang abang sayang” gara-gara anda diiming-imingi peluang karir yang bagus untuk dapat menduduki jabatan yang strategis di institusi dimana anda bekerja. Yang membuat hidup kita enak sebenarnya bukan karena jabatan atau harta/uang, meskipun semua manusia membuttuhkannya.

Yang lebih penting adalah kalau kita bisa hidup istiqomah di jalan yang benar. Ilmu yang kita kuasai, kita amalkan agar bisa bermanfaat bagi diri kita dan keluarga serta bermanfaat bagi orang banyak. Berilmu, beramal dan berkarya serta bermanfaat bagi orang lain, itulah moto hidup kita dan dari situ akan kita dapatkan rezki yang halal dan berkah. Go to hell ada uang abang sayang, hehehe. ***

CATEGORIES
TAGS