Jokowi Salah Pilih Menteri

Loading

images

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Enny Sri Hartati, Direktur Eksekutif Institute Development for Economic and Finance (Indef) mengatakan lambatnya pelayanan bongkar muat barang hingga keluar barang dari pelabuhan (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok sudah jadi cerita lama. Biang keroknya, karena banyaknya pihak yang berwenang di pelabuhan tersebut.

Enny menambahkan, selain Pelabuhan Tanjung Priok sudah padat, juga terdapat tumpang tindih kewenangan antara operator yaitu PT Pelindo II (Persero) dengan regulator yaitu pemerintah.

“Pak Jokowi lebih baik ngantor di Priok saja. Di sana antara operator dan regulator tumpang tindih dan tidak jelas. Itu kan sistem, kalau sistem yang dibangun tidak jelas maka tidak ada sistem. Semua harus duduk bareng,” jelas Enny.

Soal blusukan Jokowi ke Tanjung Priok kemarin, Menko Maritim Indroyono Soesilo yang mendampingi tidak bisa menjawab alasan lambatnya dwelling time di pelabuhan terbesar Indonesia itu.

“Harusnya yang dijadikan menteri harus orang yang tahu. Pak Jokowi salah pilih Menteri. Ada menko ada kementerian, dan banyak menteri yang lebih hebat dari menkonya. Yang namanya menko harus bisa mengkoordinasikan menteri yang berada di wilayahnya. Tapi kalau menterinya lebih hebat dari menkonya ya bagaimana,” papar Enny.

Sistem di Tanjung Priok tidak jelas dan banyak lembaga pemerintah yang berwenang. Enny mengatakan, di luar negeri, wilayah kepabeanan seperti pelabuhan diatur oleh satu otoritas kepabeanan saja. Sementara di Indonesia banyak Kementerian/Lembaga yang ikut campur tangan. (ril/sabar)

CATEGORIES
TAGS