2020, Emisi Rendah Karbon Turun Menjadi 26 %

Loading

Laporan: Redaksi

Budi Darmadi

Budi Darmadi

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Pemerintah menargetkan dapat menurunkan emisi rendah karbon menjadi 26% pada tahun 2020. Untuk mencapai target tersebut, perlu komitmen penuh dari pemerintah serta pelaku industri otomotif, serta industri minyak dan gas bumi.

Hal tersebut disampaikan Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian RI, Budi Darmadi dalam konferensi international, The 7th Indonesia International Automotive Conference (IIAC) yang diadakan di Ruang Lawu, Gedung Pusat Niaga JIExpo dalam rangkaian penyelenggaraan IIMS 2012, Senin (24/9/2012).

Konferensi yang bertajuk “Low Carbon Emission Mobility” ini membahas kebijakan dan arahan strategis bagi kendaraan dengan emisi karbon rendah serta pandangan mengenai industri otomotif Indonesia ke depan.

Acara yang dihadiri oleh para pelaku industri otomotif nasional ini dibuka oleh Sekretaris Jenderal Gaikindo Juwono Andrianto dengan keynote speaker Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian RI, Budi Darmadi.

IIAC juga menghadirkan para pembicara dari dalam dan luar negeri seperti Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral RI Evita H. Legowo, Kepala Pusat Kebijakan Pendapatan Negara Kementerian Keuangan Arsena Primanto Bakti, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal Farah Ratnadewi, dan Direktur Gas PT Pertamina Hari Karyuliarto.

Selain itu Director General of International Department Japan Automotive Manufacturers Association (JAMA), Yoshihiro Yano, Principle Consultant Frost & Sullivan Asia Pacific, Masaki Honda serta Senior Analyst IHS Automotive Jessada Thongpak.

“Saat ini pasar Indonesia terbuka dan sangat potensial bagi investor dalam dan luar negeri di sektor otomotif,” ungkap Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal Farah Ratnadewi.

Untuk menarik minat investor untuk pengembangan industri otomotif memproduksi kendaraan emisi rendah karbon, pemerintah Indonesia telah melakukan memberikan fiscal incentives seperti tax allowances untuk produsen mobil rendah karbon, tariff redemptions dalam mengimpor mesin atau bahan baku yang tidak diproduksi di Indonesia, serta incentives dari pemerintah daerah.

Pada konferensi tersebut, Jessada Thongpak, Senior Analyst IHS Automotive memaparkan bahwa produksi kendaraan ASEAN diperkirakan mencapai 3,8 juta unit tahun 2012, dan ditargetkan menjadi 6,5 juta unit tahun 2020. Thailand dan Indonesia adalah basis produksi untuk kawasan Asia Tenggara. Tahun 2015 saat ASEAN Economic Community (AEC), pemasaran kendaraan otomotif mulai menyebar ke Kamboja, Laos, Myanmar, dan Vietnam. (sabar)

TAGS

COMMENTS