Wamenperin Resmikan Asosiasi Industri Rumput Laut Indonesia

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Kementerian Perindustrian terus berusaha mengembangkan sektor kelautan melalui peningkatan potensi rumput laut yang sangat besar di Indonesia, agar menjadi andalan dan memberikan dampak signifikan dalam perkembangan perekonomian Indonesia, hal ini diperlukan terkait dengan perekonomian yang semakin terbuka, dinamis, kapital yang kuat akibat pengaruh globalisasi.

Hal itu dikatakan Wakil Menteri Perindustrian, Alex W Retraubun pada acara pendeklarasian berdirinya Asosiasi Industri Rumput Laut Indonesia (ASTRULI) di Jakarta, Jumat, 28 Februari 2014.

Dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi di Jakarta, Jumat dikatakan bahwa Indonesia merupakan penghasil rumput laut di dunia dengan produksi rumput laut 1,9 juta ton pada tahun 2008. Hasil tersebut didukung dengan hanya memanfaatkan lahan seluas 220 hektar atau 20% dari keseluruhan lahan yang tersedia seluas 1,1juta hektar.

“Rumput laut merupakan salah satu sumber kekayaan hayati di sektor kelautan, selain itu juga merupakan komoditi strategis untuk membuka peluang lapangan kerja dan pengurangan angka pengangguran serta peningkatan pendapatan masyarakat pesisir,” tambah Wamenperin.

Saat ini Indonesia masih menjadi exsportir rumput laut terpenting di Asia, namun nilai ekspor masih berada pada komoditas rumput laut kering, baru sebagian kecil diolah dalam bentuk bahan setengah jadi dan bahan jadi.

Selain itu rumput laut memiliki aplikasi untuk lebih dari 500 “end products”, serta relatif lebih ekonomis jika dibandingkan dengan zat additive sejenis seperti gelatin dan gums. Dengan adanya potensi bahan baku rumput laut yang sangat besar, seperti Alkali Treated Carragenan, Semi Refined Carragenan dan agar-agar, maka dapat dijadikan modal untuk membuka peluang bagi Indonesia agar menjadi pemasok produk olahan rumput laut di dunia. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS