Tren Jaksa Nakal Bukti Kejagung tak Becus

Loading

Laporan : Marto

Ilustrasi

JAKARTA, (Tubas)Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai Kejaksaan Agung tidak becus atau telah gagal dalam mengawasi jaksanya. Pasalnya, pelanggaran hukum yang dilakukan jaksa-jaksa Kejagung kerap terulang kembali.

“Kejagung terkesan tidak melakukan perubahan mendasar terhadap sistem pengawasan para jaksa. Akibatnya muncul jaksa seperti Dwi,” ujar peneliti hukum dari ICW, Donal Fariz, saat dihubungi wartawan lewat telepon selulernya di Jakarta.

Ucapan Donald ini merujuk kepada Dwi Seno Wijanarko (DSW), seorang jaksa intelijen di Kejaksaan Negeri Tangerang yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena dugaan pemerasan, Sabtu (12/2) lalu. Sebelumnya Jaksa Urip Tri Gunawan juga terlebih dahulu ditangkap karena tertangkap tangan menerima suap dalam kasus yang berbeda.

Menurut Donal, Jaksa Agung Basrief Arief mesti lebih memaksimalkan pengawasan internal lembaganya. “Tren jaksa nakal dan bermasalah yang dirilis oleh Kejaksaan Agung dari periode 2008-2010 sebenarnya telah menunjukan peningkatan yang signifikan. Seharusnya ini jadi warning,” jelas Donal.

Seperti diketahui sebelumnya, Jaksa Dwi ditangkap pada Jumat lalu dan ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK Sabtu kemarin. Jaksa Dwi terkait kasus dugaan pemerasan terhadap pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI). Kini Dwi mendekam di rumah tahanan Cipinang, Jakarta Timur. ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS