Terompet Impor Singkirkan Terompet Lokal

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Terompet tradisional berbahan baku karton yang dilapisi kertas kerlap-kerlip pernah merajai pasar terompet dan suaranya banyak terdengar saat malam pergantian tahun. Namun, kini suara terompet-terompet karton itu seakan sirna, ditimpa suara terompet plastik impor buatan China.

Suara terompet asal China memang jauh lebih nyaring dibanding terompet buatan tangan warganegara Indonesia itu. Selain itu terompet impor lebih mudah menggunakannya. Tidak perlu lagi ditiup dengan mulut melainkan dengan menekan pompa dengan jemari, suara sudah dengan lantang keluar.

Kesannya, terompet asal China tersebut lebih praktis. Terompet impor itu ditata dan dikemas dalam kardus-kardus atau dibungkus plastik. Beda dengan terompet buatan lokal yang dipajang begitu saja, telanjang tanpa kemasan sehingga para pembeli menjelang malam tahun baru 2012 lalu itu, lebih condong membeli terompet impor.

Dalam pantauan tubasmedia.com di sekitar pusat pasar mainan anak-anak di Pasar Gembrong, Gang Pedati Jakarta Timur, untuk semakin menarik selera pembeli, para penjaja terompet impor itu terus-menerus menekan tabung plastik seperti gerakan dokter menyuntik pasien dan seketika itu terdengar suara nyaring, memekakkan telinga yang berasal dari terompet plastik. Suara nyaring terdengar ketika bagian tabung terompet itu ditekan.

Maraknya terompet impor buatan China menurut para pedagang terompet sudah mulai dirasakan pedagang terompet tradisional sejak 3 tahun lalu. Akan tetapi, baru tahun belakangan ini serbuan terompet impor benar-benar ramai mengakibatkan penjualan terompet lokal terpuruk.

Harga eceran terompet impor asal China itu bervariasi antara Rp 15.000 hingga Rp 20.000 per buah tergantung ukuran sementara harga terompet lokal tidak jauh beda denga terompet impor.

Para pedagang terompet ini tampaknya tidak peduli dan tidak paham dengan kebijakan pemerintah yang mengatakan perlunya peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Demi rezeki, mereka lebih memilih dagang terompet impor ketimbang lokal karena lebih banyak pembelinya.

“Emang mau diapain, pembeli tetap saja lebih tertarik dengan terompet impor yang tidak perlu ditiup tapi nyaring bunyinya. Mulut enggak capek. Tinggal tekan, suara terompet impor terdengar keras dan mantap,” ujar pedagang terompet impor. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS