Stok Komponen Otomotif Masih Cukup

Loading

Laporan: Redaksi

Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi

Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi

JAKARTA, (Tubas) – Indonesia berencana meminta pasokan komponen otomotif pada empat negara lain, setelah suplai dari Thailand tersendat akibat musibah banjir. “Bila banjir di Thailand belum surut, akan dicari sumber lain, yakni dari Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Jepang,” kata Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT) Kementerian Perindustrian, Budi Darmadi.

Saat ini, Budi melanjutkan, stok komponen yang ada di Indonesia masih cukup untuk produksi satu hingga dua bulan ke depan. Karena itu, pertumbuhan industri kendaraan bermotor tahun ini diperkirakan masih bisa 8 persen. Meskipun demikian, pasokan komponen diharapkan bisa lancar sebelum stok habis.

Banjir yang terjadi di Thailand sejak Juli menggenangi kawasan industri otomotif di beberapa kawasan. Produksi pabrik Honda, Nissan, Mitsubishi, dan Toyota dilaporkan terhenti. Industri otomotif Indonesia pun terkena dampak, terutama bagi pabrikan yang tergantung pada pasokan kendaraan utuh (completely built up/CBU) dan komponen dari Thailand.

Seperti diketahui, Indonesia dan Thailand melakukan pertukaran komponen sebagai bagian dari Global Production System di ASEAN. Dalam sistem Global Produksi ASEAN, Indonesia banyak melakukan ekspor komponen engine, electrical, ban, kaca, dan tekstil otomotif. Di sisi lain, Indonesia mengimpor komponen transmisi, axle, dan electrical dari Thailand.

Thailand juga memasok mobil utuh tipe Double Cabin Pick Up dan sedan kelas 1.500-2.500 cc. Jumlah total impor mobil utuh dari Thailand per bulan mencapai sekitar 3.500 hingga 4.000 unit. “Impor mobil utuh tersebut akan berkurang sebanding dengan jumlah hari tutupnya pabrik di Thailand,” kata Budi. (sabar)

TAGS

COMMENTS