Simpang Siur Pembangunan MPS

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

TUBAN, (Tubas) – Vihara Pagoda Avalokitesvara/Watu Gong Semarang, empat tahun lalu berencana membangun patung perunggu Budha setinggi 36 meter. Belum terealisir, dida hului Klenteng Sam Po Kong Semarang memasang patung perunggu Cheng Ho setinggi 11 meter dengan bobot empat ton dan konon tertinggi serta terberat di kawasan Asia Tenggara.

Namun proyek-proyek spektakuler pembangunan Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) itu, tak lama lagi terkalahkan oleh mega proyek pembangunan Menara Pagoda Suar (MPS) Klenteng Kwan Sing Bio (KSB), Tuban, Jawa Timur. Tahun ini pembangunannya dimulai. Direncanakan dalam setahun rampung. Kini telah tersedia dan pembangunan Rp 35 miliar.

Beberapa pengurus Klenteng KSB Tuban pada tubasmedia.com menjelaskan, bangunan fisik PGS nanti berlantai sembilan. Luas lantai bawah 30 meter dan lantai atas 20 meter. Tinggi keseluruhan bangunan PGS, diperkirakan kurang- lebih 20 meter.

Uniknya, letak MPS ini di tengah Laut Utara Jawa, di seberang jalan depan Klenteng KSB. Berdiri di area seluas setengah sampai satu ha, setelah sebelumnya dilakukan reklamasi terhadap pantai laut setempat. Sekitar MPS dilengkapi area wisata untuk segala usia, termasuk waterboom dan jet-sky di laut sekitarnya.

Dinamai Menara Pagoda Suar, sebab bangunannya berciri khas menara menjulang tinggi, berbentuk pagoda berfungsi sebagai tempat ritual meditasi. Paling atas bangunan dipasang lampu suar, sebagai rambu lalulintas kapal yang lalu lalang antara pelabuhan Tanjung Priok Jakarta – Tanjung Emas Semarang – Tanjung Perak Surabaya.

Masih jadi pemikiran adalah, jalan penghubung antara Klenteng (lama) KSB dan MPS sebab depan klenteng terbentang jalan pantura Daendels, padat arus kendaraan berat 24 jam non stop. Perlu dibuat jembatan layang di atas atau lorong bawah tanah sebab kalau tidak, peenyeberang jalan, rawan kecelakaan.

Rencana pembangunan MPS, nyaris memecah belah pengurus klenteng. Satu pihak bertahan dengan rencana lama, didirikan di belakang (Selatan) klenteng. Dengan alasan, biayanya hanya Rp 17 miliar dan tak mengundang aura buruk. Jika dibangun di Utara/depan klenteng apa lagi di tengah lautan, dipastikan mengundang hawa buruk dan biayanya mahal, Rp 35 miliar.

Yang lain berniat membangun di laut. Dengan alasan, kehadiran MPS akan punya ciri khas tak disamai klenteng lain di Indonesia bahkan dunia. Soal hawa buruk bisa diredam lewat ritual khusus. Jika pihak penentang mengancam menarik dana Rp 17 miliar yang telah ada. (mary)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS