Siapa yang Layak Memimpin Sumatera Utara ?

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Satu-satunya kerjasama politik antar parpol, yang paling strategis dan paling solid, sekaligus paling dahsyat pasca Pemilu 2024 adalah kerjasama politik PDIP dan PKS. PDIP dan PKS telah membuktikan sebagai partai idiologis yang paling militan, solid dan kuat sehingga kelompok orde baru dan neo orde baru selalu berusaha menghempang koalisi PDIP dan PKS baik di Pilpres maupun Pilkada.

PDIP dan PKS sebagai partai politik yang memiliki basis konstituen yang kuat, jaringan struktur partai yang solid, dan kader yang digerakkan oleh idiologi partai akan menjadi ancaman bagi partai lain yang cenderung pragmatis dan oportunis.

Hal itu dikatakan Kader PDIP Sutrisno Pangaribuan keada tubasmedia.com di Jakarta, Rabu malam.

Kerjasama politik kedua partai, katanya, pasti akan menjadi energi baru buat dinamika politik nasional. Maka di Sumatera Utara (Sumut) sedang dirintis kerjasama politik antara PDIP dan PKS.

Rapidin Simbolon (Bupati Samosir 2015-2020, Ketua DPD PDIP Sumut) Caleg terpilih DPR RI 2024, berpasangan dengan Salman Alfarisi (Wakil Ketua DPRD, MPW PKS Sumut), Caleg DPRD Sumut terpilih 2024 untuk maju sebagai Cagub Sumatera Utara.

Kerjasama politik PDIP dan PKS akan mendorong terciptanya tatanan politik baru, akan terjadi pertarungan politik parpol yang idiologis versus parpol pragmatis, oportunis.

Pasangan ini akan menegaskan potret Sumut sebagai miniatur politik Indonesia yang selalu dibangun atas kerjasama politik kutub nasionalis dan kutub Islam.

PDIP sebagai satu- satunya partai nasioanalis bekerjasama dengan PKS sebagai partai berbasis Islam yang kuat dan solid.

Kerjasama politik PDIP dan PKS juga akan dijalin dan dibangun di 33 kabupaten/ kota se- Sumut di Pilkada serentak tahun 2024. Kerjasama sesuai komposisi perolehan kursi atau suara di Pemilu 2024.

Jika di kabupaten/ kota tersebut kursi/ suara PDIP lebih tinggi, maka calon bupati/ walikota dari PDIP, wakilnya dari PKS.

Demikian sebaliknya, jika di kabupaten/ kota tersebut kursi/ suara PKS lebih tinggi dari PDIP, maka calon bupati/ walikota dari PKS, wakilnya PDIP. Kerjasama politik yang fair, adil, dan terbuka, sekaligus profesional dan proporsional.

Seperti diketahui, beberapa nama dari kubu PDIP telah dimunculkan untuk memimpin Sumatera Utara. Mereka adalah, Nikson Nababan, Bupati Tapanuli Utara, Ahok, Komisaris Pertamina dan Rapidin Simbolon, Ketua DPD PDIP Sumatera Utara.(sabar)

CATEGORIES
TAGS