Seskab: Cuitan Itu “Warning”, Supaya Tak Dilakukan

Loading

images

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Twitter atau cuitan Presiden Joko Widodo yang meminta, siapa pun yang mencatut namanya (keluarga/relawan/pejabat/lainnya), lalu minta jabatan/proyek agar diabaikan, merupakan warning supaya tidak dilakukan siapa pun.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengemukakan, presiden sudah memberikan warning secara terbuka. “Saya mengamplifikasi dari warning tersebut supaya tidak dilakukan oleh siapa pun,” kata Pramono kepada wartawan saat diminta penjelasan terkait pernyataan Presiden di media sosial Twitter, seusai menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden, Kamis (21/1/2016) petang.

Seskab mengatakan, Presiden telah berulang kali menyampaikan dan meminta kepada para pembantu presiden dan siapa pun untuk membangun tradisi baru. Dalam hal ini sebuah sistem pemerintahan yang terbuka, dan tidak ada orang yang bisa mengatasnamakan presiden, termasuk bahkan keluarga presiden sendiri untuk hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan pribadi.

Dikutip dari laman Setkab, Pramono menegaskan pernyataan presiden tersebut tidak tiba-tiba. Presiden Jokowi tidak ingin atas nama tersebut dilakukan. Karena itu, presiden meminta kepada para pembantu terdekatnya, yang sehari-hari berada di dalam lingkaran Istana, jika hal tersebut terjadi untuk dilaporkan kepada presiden.

Melalui akun twitter-nya @jokowi yang diunggahnya Kamis (21/1), Presiden Jokowi meminta, siapa pun yang mencatut namanya (keluarga/relawan/pejabat/lainnya), lalu minta jabatan/proyek agar diabaikan saja. “Pemerintahan bersih harus dipraktikkan,” tegasnya.

Dalam fan page facebook-nya, Presiden Jokowi mengemukakan, sudah banyak laporan yang masuk (yang mencatut namanya lalu meminta proyek atau jabatan).“Saya ingatkan untuk yang satu ini tidak main-main,” tegas Presiden Jokowi. (ril/end)

CATEGORIES
TAGS