Sekolah Binaan Pusdiklat Industri Diarahkan ke Spesialisasi

Loading

Laporan: Redaksi

Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Industri, Kementerian Perindustrian Drs Mujiyono MM

Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Industri, Kementerian Perindustrian Drs Mujiyono MM

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Balai Pendidikan dan Latihan (Diklat) Industri Surabaya menjalin kerjasama dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Jawa Timur dan PT APAC Inti Corpora, Bawen, Jawa Tengah. untuk mengadakan pendidikan guna menelorkan tenaga-tenaga terampil di sektor industri tekstil dan produk tekstil (TPT).

Hal itu diungkapkan Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) Industri, Kementerian Perindustrian Drs Mujiyono MM kepada pers di ruang kerjanya, Selasa pekan silam. Jebolan pendidikan itu akan menyandang gelar Diploma Satu (D-1) dan siap pakai.

Menurut Mujiono, seluruh biaya pendidikan dan latihan selama satu tahun sepenuhnya ditanggung API Jawa Timur sementara tenaga pengajar didatangkan dari Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil (STTT) Bandung.

‘’Semua lulusan dari pendidikan itu sudah digaransi bakal langsung bekerja sebab lapangan pekerjaan sudah menunggu mereka bahkan mereka-mereka yang sedang mengikuti pendidikan itu sudah bisa dikatakan tenaga kerja pesanan,’’ kata Mujiyono.

Kata Mujiyono, sebenarnya, sektor industri TPT nasional, kini kekurangan tenaga kerja terampil yang siap pakai. Buktinya, STTT Bandung sampai saat ini masih terus kewalahan melayani permintaan dari pelaku usaha TPT. Pelaku-pelaku usaha TPT nasional membutuhkan cukup banyak tenaga terampil.

Namun bidang pendidikan sebagai pemasok tenaga kerja yang diharapkan sangat terbatas kemampuannya sehingga permintaan dunia usaha sering bahkan teramat sering tidak bisa dipenuhi. Pasalnya, peralatan yang dimiliki bidang pendidikan yang menelorkan tenaga-tenaga spesialisasi masih sangat terbatas.

Tenaga-tenaga spesialisasi dimaksud adalah tenaga-tenaga khusus yang pengetahuannya spesial menangani yang spesialis pula dan bukan umum. Karena itu seluruh sekolah di bawah binaan Pusdiklat Industri, katanya akan diarahkan kepada pendidikan yang special.

‘’Kita berencana akan menelorkan sarjana-sarjana khusus dan spesial. Misalnya spesial TPT, spesial kimia, spesial rotan, spesial gula, spesial otomotif dan lainnya lagi. SXebaba hanya dxengan cara itu, lapangan kerja akan terbuka lebar dan industri kita bisa bangkit terus,’’ katanya.

Khusus mengenai sektor industri TPT katanya, adalah merupakan sektor industri andalan ekonomi nasional. Sektor ini menurutnya bisa menjadi penghela utama atau lokomotif ekonomi nasional. Hanya saja, harus ditangani secara serius, maksimal dan telaten khususnya di bidang penyediaan SDM.

‘’Nah di sinilah peranan sekolah-sekolah yang sedang kami kelola saat ini dan harus bisa menjawab seluruh tantangan dunia usaha khususnya penyediaan tenaga kerja terampil yang siap pakai dan mampu menghadapai persaingan pasar yang super ketat’’, katanya.

Sementara itu dijelaskan dalam pertemuan teknis dengan para Sekretaris Dirjen dan Kepala Biro di lingkungan Kemenperin yang berlangsung barui-baru ini di Batam, telah sepakat menyatakan dukungannya dengan memberikan bantuan peralatan dan permesinan untuk merealisasikan program reposisi unit pendidikan dan balai diklat industri ini.

“Bantuan itu totalnya mencapai 150 paket permesinan dan peralatan, yang nantinya akan di pakai pada unit pendidikan dan balai diklat industri, terutama untuk tempat pelatihan, pengujian dan kegiatan workshop lainnya,” kata Mujiyono.(sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS