Polisi Hukum Pelajar Nuntun Motor 7 KM
Laporan: Redaksi
Ilustrasi
GUNUNGKIDUL, (TubasMedia.Com) – Kapolres Gunungkidul AKBP Ihsan Amin, berang. Kasus kematian Reza Eka Wardana, setelah dilempar helm oknum polisi, sampai tak sadar selama 7 hari, masih menyisakan masalah, tiba-tiba anggotanya bikin ulah lagi. Seorang pelajar yang melanggar lalu lintas dihukum dengan cara dipaksa menuntun sepeda motornya dengan mesin mati sejauh 7 kilometer.
Peristiwa itu nyaris membuat kemarahan massa yang berupaya mencari Brigadir MH, anggota Polsek Paliyan, Wonosari. Ketika massa bertemu Brigadir MH, dia dihukum massa dengan cara disuruh menuntun motornya sejauh 7 kilometer. Untung Kapolres yang mendapat laporan, segera turun tangan dan memerintahkan Propam Polres Gunungkidul membawa Brigadir MH, ke Mapolres untuk dimintai keterangan.
“Sanksi yang diberikan kepada pelajar oleh Brigadir MH, sudah kebablasan. Perbuatannya justru melanggar norma kedinasan,” tegas Ihsan Amin. Brigadir MH, menurut Kapolres dikenai sanksi berat. Bukan hanya sekedar hukuman kurungan, tapi bisa saja dipecat sebagai anggota polisi.
Peristiwa yang mencoreng nama baik institusi kepolisian itu terjadi Selasa siang pekan lalu, berawal ketika Sulis, pelajar SMA Negeri Paliyan, Wonosari, Gunungkidul, saat pulang sekolah dengan motornya tidak sengaja menyenggol motor yang dikendarai Brigadir MH di Jl Kiyai Ageng Giri, Kepek, Wonosari. Karena takut, Sulis tancap gas. Kelakuan Sulis, membuar Brigadir MH, berang. Polisi itu pun ngebut mengejar Sulis, sejauh 2 kilometer. “Ketika saya dihentikan, muka saya langsung ditampar,” kata Sulis kepada wartawan.
Tampaknya Brigadir MH, belum puas. Dia menyuruh Sulis menuntun motornya sejauh 7 kilometer dengan mesin dalam keadaan mati, start dari depan Balai Desa Kepek, hingga Balai Desa Sodo, Paliyan. Tindakan oknum polisi tersebut membuat warga marah dan berbondong-bondong mencari Brigadir MH.
Dalam dialog, dicapai kesepakatan damai. Namun warga tetap menghukum polisi itu untuk menuntun motornya seperti yang dilakukan Sulis. Untung Kapolres segera turun tangan hingga kejadian itu batal dilakukan. Sebagai gantinya, oknum polisi itu langsung dimasukkan kurungan. (irwan)