Pertumbuhan Ekspor Mebel Capai 5 Miliar Dolar AS
Laporan: Redaksi
JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Lima tahun ke depan Asosiasi Mebel Kayu dan Rotan Indonesia (AMKRI) menargetkan pertumbuhan ekspor produk mebel dan kerajinan nasional Indonesia mencapai US$ 5 miliar. Selain itu, AMKRI juga mentargetkan merekrut sebanyak 5 juta orang tenaga kerja pada industri itu.
Target itu disampaikan Ketua Umum Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia (AMKRI), Soenoto, dalam keteranganya kepada warawan di pameran Mebel dan Kerajinan di JIEXPO Kemayoran, Sabtu pekan lalu yang didampingi Sekjen AMKRI, Abdul Sobur.
Menurut Soenoto, pada tahun 2012 saja pendapatan dari ekspor mebel dan kerajinan nasional sebesar US$ 1,4 miliar. “Tahun 2013 ini rupanya meningkat lagi karena meningkatkan permintaan negara penerima atau pemesan,” kata dia. Data ekspor furniture cukup berfluktuasi, tahun 2009 sebesar US$ 1,37 miliar, tahun 2010 menjadi US$ 1,16 miliar, tahun 2011 menjadi US$ 1,38, sementara pada tahun 2012 pasar sudah mulai membaik mencapai US$ 1,4 miliar. Hal tersebut diharapkan akan semakin membaik di tahun-tahun berikutnya.
Sektor industri mebel dan kerajinan nasional memiliki konstribusi yang cukup signifikan sebagai salah satu penghasil devisa negara, dan peranannya telah terbukti mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Namun demikian, sektor industri nasional yang berbasis padat karya tersebut belum dapat dioptimalkan sebagai salah satu pilar kekuatan ekonomi nasional yang besar dan memadai.
Untuk meningkatkan kinerja ekspor mebel dan kerajinan, pemerintah diharapkan mendukung penuh upaya meningkatkan daya saing industri furniture di tingkat global dengan tepat. Adanya upaya dari berbagai pihak untuk membenahi dan memperbaiki kondisi di sektor industri mebel dan kerajinan nasional sangat diperlukan untuk membangun pertumbuhan yang optimal di sektor ini.
“Kami menyakini apabila sector industri ini cukup mendapat perhatian dari semua pihak terutama dari pemerintah sebagai regulator yang berkompeten, industri ini akan tumbuh sehat dan sangat berarti untuk menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang sangat besar selain sebagai penghasil devisa negara yang dapat diandalkan. Kami optimis dalam lima tahun ke depan nilai ekspor industri menjadi barometer di kawasan ASEAN khususnya ,” kata Soenoto. (red/sis)