“Perseteruan” KPK vs Polri tidak Pengaruhi Dukungan Publik

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Hasil survei yang dilakukan peneliti utama “Populi Center”, Nico Harjanto menyimpulkan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan Jokowi-JK mencapai sebesar 70,1 persen. Sedangkan yang menyatakan kurang memuaskan hanya 25,8 persen.

Survei ini membuktikan heboh polemik “perseteruan” antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri yang terjadi pada 100 hari pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden, Joko Widodo-Jusuf Kalla, tidak terlalu berpengaruh terhadap dukungan publik kepada pemerintah.

Methode survei yang dilakukan pada periode 16-22 Januari 2015 itu, melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi yang dilakukan secara acak bertingkat (multistage random sampling) dengan cara wawancara tatap muka. Tingkat margin of error survei ini 2,98 persen.

Menurut Nico Harjanto, di tengah berlangsungnya diskusi Smart FM bertajuk ‘Alhamdulillah Lewat 100 Hari, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (31/1/15), hasil survei itu menunjukkan bahwa gonjang-ganjing politik terkait pencalonan kapolri dam pelemahan KPK belum menggerus tingkat dukungan publik terhadap kepemimpinan Jokowi-JK

Mengenai kinerja pemerintahan, 33,3 persen responden menyatakan, bahwa pemerintahan saat ini sudah membawa sedikit perubahan dari pemerintahan sebelumnya dan 27,8 persen menyatakan sudah ada perubahan.

Ia menambahkan, optimisme publik juga terlihat dari tingginya keyakinan masyarakat terhadap pemerintah. Sebanyak 65 persen responden yakin pemerintahan Jokowi mampu membawa Indonesia lebih baik dan 59,2 persen responden memprediksi jika dalam kurun waktu 1-3 tahun perubahan sudah dapat dirasakan.

Menurut Nico, ini merupakan modal politik paling berharga, karena publik memiliki harapan tinggi akan adanya perbaikan di masa depan di bawah pemerintahan Jokowi. Karena itu, political positioning presiden paling tepat adalah mengikuti kehendak rakyat, supaya tidak selalu dirongrong kekuatan politik busuk disekelilingnya. (marto tobing)