Perancis Menangguhkan Pengiriman Kapal Perang Pesanan Rusia

Loading

_76809901_ship1

Kapal perang Vladivostok (bbc)

PARIS, (tubasmedia.com) – Perancis telah menangguhkan pengiriman kapal perang kepada angkatan laut Rusia “sampai ada pemberitahuan lebih lanjut”.

Presiden Francois Hollande menyalahkan kerusuhan yang terus berlangsung di Ukraina timur adalah alasan atas penundaan tersebut, di mana Rusia dituduh memberikan dukungan kepada kelompok separatis dalam perjuangan mereka melawan pemerintah di Kiev.

Kapal perang Vladivostok yang rencananya akan diserahkan bulan lalu sebagai bagian dari kontrak pembelian dua kapal perang buatan Perancis oleh Rusia. Sementara pihak Rusia mengatakan akan tetap berpegang pada syarat-syarat kontrak yang telah disepakati.

Berdasarkan perjanjian, yang ditandatangani selama masa kepemimpinan presiden Nicolas Sarkozy pada 2011, Rusia telah memesan dua kapal serbu amfibi kelas Mistral dalam kontrak senilai $ 1,2 milyar euro.

Kapal pertama, Vladivostok, seharusnya telah diserahkan pada pertengahan November, sedangkan kapal kekedua, Sevastopol, akan dikirim kepada Rusia pada akhir tahun depan.

Perancis akhirnya menghentikan pengiriman kapal pertama pada bulan September, di bawah tekanan dari sekutu Barat-nya, dengan mengatakan bahwa kondisinya “tidak benar”.

Para pemimpin Uni Eropa telah memperingatkan bahwa kapal perang tersebut dapat digunakan untuk mengancam negara tetangganya. Kapal kelas Mistral seberat 21.300 ton tersebut dapat membawa hingga 16 helikopter dan sepertiga dari resimen mekanik.

Sejak bulan Maret, Uni Eropa dan Amerika Serikat telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia karena aneksasi semenanjung Krimea dan berikutnya karena dugaan keterlibatan mereka konflik yang terjadi di wilayah timur Ukraina.

Sejak akhir Juni, 400 pelaut Rusia telah ditempatkan di Saint-Nazaire, di mana Vladivostok merapat. Dan akhir bulan lalu, seorang pejabat terkemuka Kremlin mengatakan undangan telah dikirim oleh produsen untuk upacara yang menandai penyerahan kapal.

Dalam pernyataannya pada hari Selasa, Presiden Hollande mengatakan: “Situasi saat ini yang terjadi di Ukraina bagian timur masih tidak memungkinkan untuk pengiriman kapal perang pertama.”

Bulan lalu, Hollande mengatakan bahwa penghormatan terhadap gencatan senjata 5 September merupakan syarat penting bagi berlangsungnya penyerahan kapal tersebut.

Meskipun Rusia sebelumnya memperingatkan Perancis soal menangguhkan pengiriman Vladivostok, Wakil Menteri Pertahanan Yury Borisov mengatakan bahwa angkatan laut akan mengamati ketentuan kontrak: “Kami puas, adalah Perancis yang merasa tidak puas, dan kami akan sabar menunggu, “katanya.

Namun, ia memberikan penilaian tegas posisi Rusia kepada kantor berita Tass: “Jika mereka tidak menyerahkannya, kami akan pergi ke pengadilan dan menjatuhkan sanksi hukuman.”

Secara teori, Prancis bisa membayar denda dan mengembalikan deposit yang dibayarkan oleh Rusia, laporan di Perancis mengatakan. (rizal)

CATEGORIES
TAGS