Peran Musik Gereja Bagi Kaum Muda dan Remaja
Oleh: Sabar Hutasoit
SUDAH tidak bisa disangkal lagi, kehadiran musik di dalam satu ibadah umat Kristen, sangatlah diperlukan. Pasalnya saat sekarang ini, musik sudah merupakan bagian yang tidak bisa dipisahkan lagi dengan kebaktian.
Sekecil apapun kebaktian umat Kristen saat ini, di dalam gereja maupun di luar gereja, sudah otomatis diiringi dengan musik.
Akan tetapi yang dimaksud musik dalam hal ini, sudah jauh beda dibanding musik zaman-zaman dahulu kala dimana dulu alat musik yang digunakan dalam satu kebaktian hanya satu jenis saja yakni orgen manual.
Nah sekarang, ketika kita berbicara tentang musik dalam ibadah gereja, tidak lagi sekedar jrang-jreng, akan tetapi zaman sekarang sudah menuntut alat musik di gereja ditampilkan secara lengkap jika tidak bisa disebut sempurna.
Namun tidak sekali dua kali kita dengar pertanyaan-pertanyaan dari jemaat gereja tertentu yang isinya memperdebatkan peran apa yang diharapkan dari permainan musik dalam ibadah. Apa fungsi utama musik dalam sebuah upacara keagamaan?
Berbicara dengan peran dan fungsi apa yang ditimbulkan musik dalam ibadah, jawabnya cukup luas. Kita semua tahu, fungsi musik sebagai sarana upacara keagamaan bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan dan keimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
Musik keagamaan (sakral) dapat mengilhami penganut suatu agama untuk selalu mengingat-Nya, baik dalam upacara adat, pernikahan, maupun kematian.
Sarana Memuliakan
Dalam konteks peribadatan Gereja Kristen, alat musik sering digunakan sebagai sarana untuk memuliakan Tuhan dan memperkaya pengalaman penyembahan jemaat. Itu sebabnya musik merupakan hal penting dalam liturgi.
Dalam konteks kali ini kita mencoba menyoroti, selain musik penting di ibadah gereja dalam menyemarakkan ibadah untuk memuji dan memuliakan Tuhan, kita mau menggunakan kehadiran musik ini atau memainkan peranan musik ‘’menggaet’’ kaum pemuda pemudi dan remaja untuk menjadi semakin dekat dan semakin rajin ke gereja.
Alat-alat musik yang sudah tersedia di masing-masing gereja kita harapkan agar pemain musiknya diserahkan kepada kaum muda dan remaja. Untuk apa ? Yaitu tadi, agar semangat dan keinginan kaum muda dan remaja semakin ‘’terbakar’’ dan semakin ‘’getol’’ bermain di gereja.
Beri kaum muda dan remaja peranan yang pas bagi mereka untuk tetap ikut aktif di gereja khususnya mereka-mereka yang kebetulan hobby bermain musik.
Tidak salah atau tidak ada ruginya seandainya para pengelola gereja memberi kepercayaan penuh untuk memainkan seluruh alat musik kepada kaum muda dan remaja.
Keuntungan
Keuntungan lainnya jika para pemuda dan remaja gereja-gereja sudah ‘’getol’’ main di gereja sebagai dampak positif alat musik, besar kemungkinan para kaum muda dan remaja tersebut akan mengajak teman-teman sepermainannya di luar gereja atau teman sekerja atau teman sekolah, bahkan ‘’pacar’nya akan diajak ikut serta masuk gereja. Jika ini yang terjadi, maka peranan kaum muda dan remaja tidak lagi hanya sekedar menghibur main musik di gereja, akan tetapi sudah tampil menjadi penjala manusia. Benar tidak ?
Hal lain juga yang perlu diperhatikan adalah, dibutuhkan kesediaan para pengelola gereja mempersiapkan alat-alat musik atau membeli alat yang sangat dibutuhkan , tidak harus yang mahal, tapi yang standar juga cukup.
Jika alat-alat musik di gereja dirasa cukup, maka musik liturgi yang diciptakan untuk menunjang dan mendukung suasana hikmat dalam perayaan ibadah akan terwujud.
Menurut data-data yang penulis peroleh, sedikitnya ada lima fungsi musik yang berada di gereja, antara lain sebagai sarana upacara, sarana komunikasi, sarana pendidikan, sarana bisnis dan ekspresi, serta sarana hiburan.
Sebagai catatan, peranan musik di dalam ibadah minggu akan dapat menumbuh-kembangkan iman jemaat serta membantu jemaat memberikan respon terhadap kasih dan anugrah Allah. (Penulis adalah penatua Gereja HKI Immanuel Galaxy Bekasi, tinggal di Jakarta)