Perajin Batik Alami Fluktuasi

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

PURBALINGGA, (TubasMedia.Com) – Memperingati Hari Batik Nasional ke-3 tanggal 2 Oktober 2012, PNS di lingkungan Pemkab Purbalingga, Jawa Tengah, mengenakan pakaian batik. Kepala Bagian Humas Setda Purbalingga, Drs Rusmo Purnomo, Selasa pekan lalu, mengatakan Hari Batik Nasional diperingati untuk mengingat momentum pengakuan Batik Sebagai Warisan Budaya Milik Indonesia oleh UNESCO, Lembaga PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang membawahi masalah kebudayaan.

Secara terpisah, Sekretaris Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Purbalingga Mukodam mengatakan hingga saat ini di Purbalingga tercatat lebih dari 200 perajin batik yang jumlahnya setiap tahun mengalami fluktuasi. Dari jumlah tersebut, rata-rata hanya berprofesi sebagai buruh yang mengerjakan batik manakala mendapat order.

“Untungnya kita memiliki generasi muda yang kreatif dan sangat mencintai batik serta mau serius di bidang ini. Sebagian dari mereka secara mandiri mampu menunjukkan eksistensi batik Purbalingga. Bukan hanya sebagai perajin tapi juga pengusaha batik,” jelasnya. Mukodam menambahkan, Purbalingga memerlukan banyak generasi muda seperti itu. Mereka sangat produktif, mandiri dan telah memiliki pangsa pasar yang luas. Kualitas batik yang dihasilkan juga mampu dipertahankan.

Seperti diketahui, meskipun telah sering dilakukan pelatihan, karena alasan tertentu, para perajin batik Purbalingga banyak yang belum mampu melakukan pewarnaan sendiri saat memproduksi kain batik. Sehingga proses pewarnaan dilakukan di tempat lain, hal itu bisa menurunkan kualitas. (joko suharyanto)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS