Pengrajin Batu Mulia Sebagai Pelaku Ekonomi Kreatif

Loading

index
TERNATE, (tubasmedia.com)-Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) mendukung pengembangan kerajinan batu mulia di daerah ini. Pengrajin batu mulia inilah yang disebut sebagai pelaku ekonomi kreatif yang memiliki prospek yang cerah.

Wali Kota Burhan Abdurahman di Ternate, Selasa (14/4/15), mengatakan dukungan yang diberikan antara lain bantuan peralatan kepada para pengrajin.
Selain bantuan peralatan, Wali Kota juga menyiapkan tempat khusus bagi pengrajin batu mulia di lantai 3 Pasar Kieraha dan memfasilitasi kegiatan pameran saat ini dilakukan Pemkot bersama Gamalama Gemstone (GGS).

Menurut Burhan, demam batu mulia membawa dampak positif bukan hanya terhadap pedagang batu mulia, namun juga masyarakat secara umum.

“Karena itulah Pemkot melalui Dinas Pasar telah menyediakan lahan untuk para pedagang batu mulia di Kota Ternate. Ini merupakan sebuah upaya pemerintah dalam mendorong usaha kecil menengah khususnya pedagang batu mulia,” katanya.

Pada kegiatan Gamalama Gemstone yang berlangsung pada 14 hingga 15 April 2015, dipamerkan batu Bacan pertama seharga Rp 1,2 miliar hasil diolah menjadi perhiasan oleh salah seorang pengusaha di Surabaya pada tahun 1971.

Pameran diikuti sedikitnya 30 pedagang batu mulia mau pun pengrajin batu, sehingga pengunjung bisa langsung membeli sekaligus mengolah batu mulia menjadi perhiasan.
Dirjen IKM Kementerian Perindustrian RI, Euis Saedah ketika dihubungi menyatakan, demam batu mulia bukan hanya terjadi di Indonesia namun di hampir semua belahan bumi.

“Bahkan di Thailand telah memiliki Gemstone yang sangat besar dan terkenal, padahal batu mulia di Thailand sangat sedikit dibanding yang ada di Indonesia, khususnya di Maluku Utara,” katanya.

Dia berharap Ternate kelak menjadi tuan rumah Gemstone dunia, sebab kota ini merupakan etalase batu mulia yang ada di Maluku Utara. (rel/marto)

TAGS