Pembangunan Proyek Kabel Laut Bernilai USD 250 Juta Dikejakan

Loading

Kabel-laut
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Konsorsium sistem komunikasi kabel bawah laut Southeast Asia-United States (SEA-US) mengumumkan, pembangunan proyek kabel laut pertama yang langsung menghubungkan Indonesia ke Amerika Serikat telah dikerjakan.

Konsorsium SEA-US terdiri dari PT Telekomunikasi Indonesia International (PT.TI), Globe Telecom, RAM Telecom International (RTI), Hawaiian Telcom, Teleguam Holdings (GTA), GTI Corporation (anggota dari grup Globe Telecom), dan Telkom USA.

Proyek pembangunan kabel yang dilaksanakan oleh NEC Corporation dan NEC Corporation of America dengan nilai investasi mencapai USD250 juta ini diperkirakan selesai pada kuartal ke empat tahun 2016.

Sistem kabel ini menyediakan tambahan kapasitas 20 terabit per detik (Tb/dtk) dengan menggunakan teknologi 100 gigabit per detik (Gb/dtk). Dengan kapasitas ini, SEA-US akan mampu memberikan kebutuhan bandwidth Asia Tenggara dan Amerika Utara yang selalu meningkat dengan performa yang tak tertandingi, khususnya untuk kedua negara ASEAN tersebut melalui sistem komunikasi kabel laut yang sudah ada maupun yang masih dalam perencanaan.

Pembangunan SEA-US ini juga akan menguntungkan negara-negara lain seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Papua Nugini, dan Australia.

Pembangunan proyek SEA-US ini nantinya akan terhubung dengan proyek SEA-ME-WE 5 (South East Asia-Middle East-West Europe), dengan menghubungkan Manado dan Dumai melalui sistem komunikasi kabel laut “Indonesia Global Gateway (IGG)”.

Keseluruhan sistem komunikasi kabel laut yang dibangun Telin dalam konsorsium skala global ini akan menjadi perwujudan Indonesia Global Networks (IGN) yang menjadikan peran nyata Indonesia sebagai Global Hub telekomunikasi dunia.

Menurut Direktur Utama PT.TI, Syarif Syarial Ahmad, pembangunan sistem komunikasi kabel bawah laut ini menjadi salah satu langkah penting bagi pemenuhan kebutuhan komunikasi yang cepat di Indonesia serta membuktikan komitmen PT.TI bagi masyarakat Indonesia dalam menghadirkan infrastruktur telekomunikasi berteknologi tinggi.

Dijelaskan, sistem kabel laut SEA-US ini akan menghubungkan lima wilayah yaitu Manado di Indonesia, Davao di Selatan Philipina; Piti di Guam; Honolulu di Pulau Oahu Hawaii; dan Los Angeles, California di Amerika Serikat.

Panjang pembangunan kabel laut ini diperkirakan mencapai 15.000 kilometer didesain untuk menghindari area rawan bencana alam di Asia Timur, sehingga mampu memberikan rute yang berbeda dari sistem kabel yang ada serta memastikan layanan yang lebih stabil dan prima. (ril/mar)

CATEGORIES
TAGS