Pelemahan US$ Sebabkan Rupiah Menguat

Loading

index

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Head of Research NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada memaparkan, laju Rupiah berbalik melemah di awal pekan setelah bergerak positif di akhir pecan sebelumnya. Harapan berlanjutnya kenaikan pun menjadi sirna dengan adanya pembalikan arah tersebut.

Padahal, laju US$ sempat melemah seiring kembali melonjaknya harga minyak mentah dunia namun, berbalik naik setelah sejumlah kepala The Fed di beberapa Negara bagian mengemukakan kemungkinan akan kenaikan Fed Rate pada Juni 2015.

“Laju Rupiah pun terimbas negatif. Apalagi Yuan juga melemah setelah rilis turunnya harga perumahan. Tidak hanya itu, pelemahan juga terimbas dari kembali melemahnya Euro seiring langkah ECB yang akan memberikan stimulus perbaikan ekonomi Zona Euro,” kata Reza, Senin (25/5/15).

Di lain hari, kembali melemahnya harga minyak mentah turut membuat laju US$ meningkat dan berimbas pada melemahnya Rupiah. Tetapi, tidak lama kemudian, laju Rupiah mampu berbalik naik melampaui estimasi sebelumnya setelah merespon kenaikan kembali harga minyak yang berimbas pada melemahnya laju US$.

Awalnya laju US$ sempat menguat dengan merespon melemahnya laju Euro seiring langkah ECB yang akan memberikan stimulus perbaikan ekonomi Zona Euro serta kembali khawatirnya pelaku pasar terhadap sikap Yunani yang tidak akan melakukan repayment utang kepada krediturnya namun, kenaikan harga minyak dan juga kenaikan Yen setelah merespon kenaikan pertumbuhan GDP kuartalan Jepang mampu mengimbangi laju US$ tersebut.

Rupiah pun berkesempatan untuk bergerak menguat. Laju Rupiah masih mampu melanjutkan kenaikannya seiring respon positif pelaku pasar terhadap hasil FOMC minutes yang mengindikasikan Fed rate masih di level rendah. Para pemangku kebijakan The Fed merasa prematur untuk menaikan Fed rate di bulan Juni sehingga mengindikasikan masih melambatnya ekonomi AS.

“Tentunya kondisi ini membawa laju US$ melemah dan berimbas pada menguatnya laju Rupiah,” imbuh Reza.

Meski menguat dalam beberapa hari terakhir namun, pelemahan cukup dalam di awal pekan kurang dapat membuat IHSG tercatat positif di pekan kemarin. Rp 13.260-13.145 (kurs tengah BI). (angga)

CATEGORIES
TAGS