Pabrik Gula Mengambil Untung Terlalu Tinggi, Kenapa ?
SURABAYA, (tubasmedia.com) – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo, berkirim surat kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dan Menteri Kordinator Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta. Isinya mempertanyakan kenapa pabrik gula di Jatim, mengambil keuntungan terlalu tinggi. Akibatnya, harga eceran gula di pasaran sejumlah daerah di Jatim melonjak hingga Rp 17.000 per kg.
Menurut gubernur, dia tidak setuju kalau perusahaan negara seperti BUMN mengambil keuntungan terlalu tinggi. Fungsi BUMN tidak seperti itu. Kalau pabrik gula menjual harga terlalu mahal, pasti harga jual di pasaran juga akan mahal. Ini tentu sangat memberatkan masyarakat.
Seperti diberitakan sebelumnya, gubernur menduga, adanya permainan harga yang dilakukan pabrik gula dengan cara menjual ke distributor pertama dengan harga Rp 13.800 per kg. Karena itu harga eceran gula di pasaran menjadi lebih mahal hingga menembus Rp 17.000 per kilogram.
Guna menstabilkan harga kebutuhan pokok yang mulai naik, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Surabaya, menggelar operasi pasar gula pasir, minyak goreng, beras dan telur. Untuk harga gula, dijual Rp 13.000/kg, minyak goreng Rp 11.000/liter, beras lima kg dengan harga Rp 42.000 dan telur Rp 19.000/kg. (red)