Ormas Masyarakat Betawi Polisikan Wacagub Jakarta, Suswono Dianggap Telah Menghina Nabi Muhammad
Ketua Umum Ormas Betawi Bangkit, David Darmawan (tengah) saat ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa 29 Oktober 2024.
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Organisasi Masyarakat Betawi Bangkit melaporkan calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono ke Polda Metro Jaya atas pernyataannya yang memicu kontroversi dalam pertemuan dengan Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) pada Sabtu (26/10/2024).
“Ini sesuatu yang sangat menyedihkan bagi saya sebagai seorang Betawi. Saya harus melaporkan hal ini karena beliau telah merendahkan Nabi besar kita, Rasulullah SAW,” ujar Ketua Umum Ormas Betawi Bangkit, David Darmawan, di Polda Metro Jaya, Selasa (29/0/2024) seperti dilansir Antara.
Meskipun Suswono telah meminta maaf, David mengaku masih merasa tersinggung sebagai seorang muslim atas pernyataan tersebut. Ia juga menegaskan bahwa laporan ini tidak berkaitan dengan pilkada yang sedang berlangsung.
David menambahkan laporan tersebut dilandasi hati nurani dan bukan agenda politik. “Ini dari hati nurani saya sendiri. Kami juga sudah berkonsultasi dengan pihak polda,” ucapnya
Ia menyatakan akan terus memperjuangkan laporan ini dan menganggap pernyataan Suswono sebagai bentuk penghinaan terhadap Nabi.
Terkait proses pelaporan di Polda Metro Jaya, David diarahkan ke Bawaslu untuk tindak lanjut lebih lanjut. “Sekarang kami akan menuju ke Gakkum di Bawaslu. Kami akan mengajukan laporan ke Bawaslu,” tambahnya.
Minta Maaf
Sebelumnya, Suswono telah meminta maaf atas pernyataannya yang menimbulkan polemik dalam pertemuan dengan Ormas Bang Japar. Dalam pertemuan tersebut, Suswono menyarankan janda yang kaya menikahi pria pengangguran sebagai langkah untuk meningkatkan kesejahteraan di Jakarta.
“Saya menyadari bahwa pernyataan saya dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar telah menimbulkan polemik. Atas hal itu saya meminta maaf dan mencabut pernyataan tersebut,” jelas Suswono dalam keterangan tertulis, Senin (28/10/2024).
Suswono menjelaskan bahwa pernyataan tersebut disampaikan dalam konteks bercanda sebagai respons terhadap celetukan seorang warga dalam sesi sosialisasi. Meski begitu, mantan menteri pertanian periode 2009-2014 tersebut mengakui bahwa candaan tersebut kurang tepat dan tidak bijaksana. (sabar)