Ogah Dituduh Tukang Fitnah, Roy Suryo Layangkan Somasi ke Ketua KPU
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Pakar Telematika, Roy Suryo mengirimkan surat somasi kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari, Rabu (27/12/2023). Somasi dilayangkan lantaran Roy Suryo tidak terima disebut sebagai tukang fitnah dalam pernyataan Hasyim Asy’ari beberapa waktu lalu.
“Hari ini, surat undangan dan somasi dari kuasa hukum saya sudah dikirimkan kepada saudara Hasyim Asy’ari, yang beralamat di Kantor KPU, Jl. Imam Bonjol 29, Menteng Jakarta,” kata Roy Suryo kepada Kompas.com, Rabu malam.
Dalam surat ini, Roy Suryo turut melampirkan artikel media massa yang memuat berita berisi “Roy Suryo memang tukang fitnah” yang disampaikan Hasyim Asy’ari. Kata-kata yang disampaikan ke publik melalui media massa elektronik dan memandang dinilai telah menyerang kehormatan dan atau telah merugikan harkat dan martabat Roy Suryo. Hal ini disebut melanggar Pasal 27 Ayat (3) jo. pasal 45 ayat (3) – UU RI No.19/2016 tentang Perubahan atas UU No.11/2008 tentang ITE, pasal 311 KUHP serta pasal 1365 KUHPerdata.
Hasyim Asy’ari pun diminta datang ke kantor Hukum IDCC & Associates guna melakukan klarifikasi pada Rabu 3 Januari 2024 mendatang.
Adapun masalah ini berawal ketika eks Politikus Partai Demokrat ini menuding KPU tidak adil lantaran hanya cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabumung Raka yang menggunakan tiga mikrofon sekaligus.
Dalam unggahan di akun X @KRMTRoySuryo1 miliknya, Roy Suryo menduga KPU RI tidak berlaku adil terkait alat yang digunakan calon wakil presiden (cawapres) dalam acara debat cawapres, Jumat (22/12/2023) lalu.
“Silakan lihat Twit (unggahan di X) saya yang menyebut itu di-posting jam-menit berapa (saat sesi 1), kemudian ada Twit selanjutnya yang menegaskan bahwa intinya adalah soal cukup satu mikrofon saja,” kata Roy Suryo, Minggu (24/12/2023).
Sementara itu, KPU memastikan, semua cawapres mendapatkan alat yang sama ketika menjalani debat yang digelar KPU, Jumat lalu. “Semua cawapres pakai alat yang sama. Semua cawapres pakai 3 mikrofon antisipasi ada mikrofon yang mati,” kata Hasyim dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/12/2023).
Hasyim menegaskan, Gibran tidak menggunakan ear feeder atau sebuah alat pengumpan yang ditempel di telinga. Ia mengatakan, alat yang berada di telinga cawapres nomor urut 2 itu adalah mikrofon yang dicantolkan.
“Bukan ear feeder, itu mikrofon yang ditempel di pipi dan dicantolkan di kuping,” ucap Hasyim.
Hasyim pun memastikan debat perdana cawapres yang digelar di JCC, Senayan, Jakarta berlangsung dengan adil dan spontan. Ia menilai, analisis Roy Suryo terhadap alat yang digunakan kandidat cawapres saat debat telah keliru.
Ketua KPU ini pun menyebut pakar telematika itu telah melakukan fitnah atas penyelenggaraan debat yang berlangsung Jumat lalu. “Saya sebagai penyelenggara juga tahu dan siap tanggung jawab, debat spontan, tidak mungkin didikte, mendengarkan bisikan atau baca contekan,” kata Hasyim. “Roy Suryo memang tukang fitnah,” ujar dia. (sabar)