Menperin Resmikan Pabrik Bumbu Masak PT Unilever Indonesia Tbk

Loading

IMG-20150825-WA006

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Menteri Perindustrian Saleh Husin meresmikan pabrik bumbu masak PT Unilever Indonesia Tbk di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (25/8). Pabrik dengan luas bangunan 63.000 meter persegi ini memiliki kapasitas produksi sebanyak 7 miliar pieces per tahun untuk produk Royco dan Bango. Nilai investasi pembangunan pabrik tersebut sebesar Rp 820 miliar dan merupakan bagian dari total investasi Unilever selama lima tahun terakhir yang mencapai Rp 8,5 triliun.

“Atas nama Pemerintah Republik Indonesia, saya menyampaikan terima kasih dan memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada PT. Unilever Indonesia Tbk yang telah berkomitmen untuk terus menanamkan investasinya di Indonesia, salah satunya diwujudkan melalui peresmian pabrik bumbu masak ini,” kata Menperin dalam sambutannya.

Menperin mengharapkan pabrik baru ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia serta kedepannya mampu menguasai pasar ekspor ke beberapa negara di Asia, Eropa, dan Afrika. “Saya mengharapkan agar industri makanan dan minuman, seperti PT. Unilever Indonesia Tbk terus memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu. Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan dan pertumbuhan industri makanan dan minuman nasional,” tuturnya.

Pada semester I tahun 2015, pertumbuhan industri makanan dan minuman nasional mencapai 8,46% atau lebih lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan industri non migas pada periode yang sama sebesar 5,26%, bahkan juga lebih tinggi apabila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 4,72%.

“Selain itu, sektor industri makanan dan minuman berkontribusi sebesar 31,20% terhadap PDB industri pengolahan non migas, sedangkan industri non migas berkontribusi sebesar 86,89% terhadap industri pengolahan atau sebesar 21.02% terhadap PDB Nasional,” ujar Menperin.

Kontribusi lainnya juga dapat dilihat dari nilai ekspor produk makanan dan minuman pada Mei 2015 yang mencapai USD 2.263,1 juta atau naik 4,05% jika dibandingkan dengan nilai ekspor pada Mei 2014 sebesar USD 2.175,0 juta. “Hal tersebut menunjukkan bahwa sektor industri makanan dan minuman mempunyai peran yang cukup besar dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” tegas Menperin.(ril/sabar)

CATEGORIES
TAGS