Menperin: Dunia Usaha Didorong Tingkatkan Nilai Tambah Produk Primer

Loading

Menteri Perindustrian Saleh Husin membacakan laporan pada peresmian Smelter Nikel PT. Sulawesi Mining Investment di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, 29 Mei 2015

MEMBACAKAN LAPORAN – Menteri Perindustrian Saleh Husin membacakan laporan pada peresmian Smelter Nikel PT. Sulawesi Mining Investment di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, 29 Mei 2015. (tubasmedia.com/istimewa)

MOROWALI, (tubasmedia.com) – Pemerintah terus mendorong dunia usaha untuk dapat meningkatkan nilai tambah bagi produk-produk primer, sehingga diharapkan mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, terutama masyarakat lokal.

Hal itu disampaikan Menteri Perindustrian Saleh Husin dalam laporannya pada acara peresmian pabrik nikel Pig Iron PT. Sulawesi Mining Investment di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Jumat (29/5/2015). Pabrik smelter nikel ini diresmikan Presiden Joko Widodo.

Menperin melaporkan perkembangan pembangunan industri Nikel Pig Iron yang terintregrasi. Pembangunan tahap 1 akan memiliki kapasitas 300.000 ton per tahun dengan nilai investasi USD 635,57 juta dan didukung PLTU berkapasitas 2×65 mw.

“Pembangunan pabrik ini akan dilanjutkan dengan pabrik tahap ke-2 yang memiliki kapasitas 600.000 ton dan dukungan PLTU sebesar 2×150 mw. Diperkirakan selesai Desember 2015 dengan nilai investasi sebesar USD 1,04 miliar,” papar Menperin. Pada saat ini, nilai investasi secara keseluruhan sebesar USD 2 miliar dengan penyerapan tenaga kerja 5.000 orang.

Selanjutnya, pembangunan pabrik tahap ke-3 ditargetkan memiliki kapasitas 300.000 ton dan dukungan PLTU sebesar 300 mw, yang rencananya selesai pada akhir 2017 dengan nilai investasi USD 820 juta.

“Sehingga secara total, keseluruhan kapasitas industri Nikel Pig Iron di Kabupaten Morowali akan mencapai 1,2 juta ton per tahun dengan didukung PLTU sebesar 730 mw,” tegas Menperin, yang dikutip dari siaran pers Kepala Pusat Komunikas Publik Kemenperin, Hartono.

Selain itu, dibangun industri stainless steel dengan kapasitas 2 juta ton, yang diharapkan dapat selesai pada akhir 2017, sejalan dengan pembangunan industri Stainless Steel Cold Rolled Coils (CRC) yang memiliki kapasitas 600.000 ton per tahun serta industri Stainless Steel Hot Rolled Coils (HRC).

“Kementerian Perindustrian telah memberikan dukungan dan fasilitas berupa pembangunan Politeknik Industri Berbasis Nikel, pembangunan Pusat Inovasi Industri berbasis Nikel, pembangunan kawasan industri dan memfasilitasi usulan kepada Kementerian Keuangan agar PT. Sulawesi Mining Investment dapat memperoleh fasilitas tax holiday,” tegas Menperin. (ril/ender)

CATEGORIES
TAGS