Krisis

Loading

Oleh: Edi Siswojo

ilustrasi

ilustrasi

KITA pernah punya pengalaman pahit dengan ulah dollar Amerika Serikat. Pada tahun 1998 nilai tukar rupiah dibuat tak berdaya oleh dollar sehingga menimbulkan krisis moneter yang berbuntut krisis perekonomian dan krisis kepercayaan sera berakhirnya rezim Orde Baru. Kini, nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dollar Amerika Serikat. Kondisi tersebut tidak boleh kita anggap enteng!

Memang, keseriuan diperlukan karena apa yang sedang dialami rupiah saat ini berdampak luas pada kehidupan masyarakat. Dampak yang terjadi bisa mendorong timbulnya berbagai krisis lain termasuk krisis ekonomi dan kepercayaan. Sebab, apa yang terjadi merupakan akibat dari praktik pelaksanaan model sistem ekonomi nasional yang menampatkan nilai tukar rupiah pada posisi yang labil terhadap perubahan perekonomian yang terjadi di Amerika Serikat mapun di sejumlah kawasan dan global.

Maka, upaya penyelamatan perekonomian nasional tidak cukup hanya dengan menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dollar saja, tapi harus lebih dari itu untuk memperkuat sistem ekonomi nasional yang sesuai dengan jiwa dan semangat ideologi Pancasila. Tanpa perbaikan sistem ekonomi nasional, nilai tukar rupiah akan tetap rentan terhadap perubahan dan krisis ekonomi yang terjadi di berbagai balahan dunia.

Pemerintah telah bersikap serius terhadap melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat yang terjadi saat ini. Melalui Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, pekan lalu, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menstabilkan niulai tukar rupiah dan meredam gejolak harga saham di pasar modal. Kebijakan itu juga untuk mendorong ekspor dan mengurangi pajak ekspor hasil industri padat karya, menurunkan impor minyak dan gas dengan mendorong penggunaan biodiesel, menaikkan pajak impor barang mewah dari saat ini 75 persen menjadi 125-150 persen.

Dalam menjaga pertumbuhan ekonomi nasional, pemerintah akan memastikan defisit fiskal tetap berada pada kisaran aman 2,38 persen, peningkatan pengurangan pajak produk industri padat karya, menekan inflasi, menjaga daya beli masyarakat, mempercepat investasi melalui penyederhanaan perizinan dan mempercepat renegosiasi kontrak karya pertambangan.

Paket kebijakan tersebut perlu mendapat perhatian dan dukungan kita bersama sebagai upaya menstabilkan nilai tukar rupiah dan meredam gejolak harga saham di pasar modal. Stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar sangat dibutuhkan untuk mencegah timbulnya buntut krisis lain yang dapat mengganggu stabilitas nasional. Kita berharap Indonesia tidak kembali sempoyongan oleh krisis ekonomi dan kepercayaan seperti yang pernah terjadi pada tahun 1998. Semoga! ***

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS