Kendala Pabrik Gula Mesin dan Peralatan Sudah Tua

Loading

pabrik-gula

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Sebanyak 62 perusahaan gula (PG) terdiri dari 50 PG BUMN dan 12 PG swasta yang memproduksi Gula Kristal Putih (GKP) dengan menggunakan bahan baku tebu. Pabrik GKP, khususnya PG BUMN pada umumnya memiliki kapasitas kecil yaitu 69,4% atau sekitar 4000 ton tebu per hari.

Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan hal itu dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Gedung Nusantara I Senayan, Jakarta, Senin (06/04/2015). Dalam raker tersebut, Menperin mengatakan perlunya penguatan industri gula tebu.

Saat ini, lanjutnya, kendala PG adalah mesin atau peralatannya yang sangat tua, dimana 64,5% PG telah berumur lebih dari 100 tahun. Selain itu, jumlah karyawannya sangat banyak, dimana 1 PG memiliki lebih dari 1000 orang dan setahun hanya beroperasi sekitar 150 hari, sehingga efisiensi dan mutu gulanya relatif rendah.

Oleh karena itu, menurut Menperin, perlu segera dikembangkan perkebunan tebu baru (ekstensifikasi) dan dibangun PG baru yang diarahkan di luar Pulau Jawa dengan kapasitas yang besar minimal 10.000 ton tebu per hari.

“Kebijakan yang perlu dilakukan untuk pembangunan PG baru dan ekstensifikasi lahan yaitu, penyediaan lahan yang clear & clean dan sesuai dengan agroklimat tebu sehingga investor tinggal masuk, investor yang akan membangun perkebunan tebu dan PG baru diutamakan adalah pemilik pabrik gula rafinasi, agar dapat memproduksi kebutuhan RS di dalam negeri, sehingga impor RS dari waktu ke waktu dapat dikurangi yang pada saatnya kalau sudah siap dapat ditutup sama sekali,” tegasnya. (ril/sabar)

CATEGORIES
TAGS