Kekurangan Guru, Disdik Merger Sejumlah SD
Laporan: Redaksi
TASIKMALAYA, (Tubas) – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tasikmalaya H. Moh Zein didampingi Kasubag Program Tatan W mengatakan Disdik akan segera melakukan penggabungan atau merger SD di delapan UPTD Kecamatan. Merger dilakukan untuk efesiensi anggaran dan menanggulangi kekurangan guru (tenaga pendidik).
Disdik Kabupaten Tasikmalaya pada tahun ajaran baru 2011/2012 akan melakukan merger di sejumlah Sekolah Dasar (SD) dan launching-nya akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Pasalnya, sejak beberapa tahun terakhir ini, Kabupaten Tasikmalaya masih kekurangan sekitar 6.000 orang guru. Pengangkatan guru baru, terkendala keterbatasan anggaran.
Menurut hasil penelusuran dan survei di sejumlah sekolah, banyak sekolah yang siswanya (rombong murid) belajar, hanya beberapa orang saja tidak sesuai ketentuan. “Pada tahun 2011 ini direncanakan 27 SD di 8 UPTD kecamatan akan dimerger dengan ketentuan pada semester pertama 5 sekolah dan semester kedua 5 sekolah. Merger dilakukan secara bertahap, sebagai upaya mensiasati kekurangan guru dan meningkatkan mutu pendidikan,” kata Zien.
Pada tahun 2011 maksimal hanya bisa 10 sekolah karena prosesnya butuh waktu terutama dalam meyakinkan semua pihak agar tidak malah mengakibatkan masalah. Disdik hingga kini terus melakukan validasi data dan melakukan klasifikasi untuk mengetahui sekolah mana yang paling layak digabungkan. Pertimbangan penggabungan sekolah antara lain faktor jarak sekolah dengan sekolah lainnya, jarak sekolah dengan masyarakat, jumlah guru, jumlah siswa, dan kondisi bangunan.
Kasubag Program Disdik, Tatan W menyebutkan jumlah sekolah dasar di Kabupaten Tasikmalaya saat ini 1.090 unit, padahal idealnya hanya 800 unit, maka 290 SD yang sekarang ada mau tidak mau harus dilebur. Dari jumlah ribuan sekolah dasar (SD) di Kabupaten Tasikmalaya, jika setiap tahun ajaran baru ada 100 sekolah dasar digabung, maka akan ada pengurangan guru setiap tahunnya 600 orang. “Kalau dirata-rata seorang guru gajinya Rp 2 juta, berarti kalau dikalikan dengan jumlah guru 600 orang, maka pengurangan belanja pegawai sekitar Rp 1,2 miliar per tahun,” jelasnya.
Disdik Kabupaten Tasikmalaya segera melakukan penghitungan rasio sekolah dasar (SD), baik dalam segi jumlah siswa, jumlah guru dan paling penting rasio antara jarak sekolah dan pemukiman masyarakat. (hakri miko)