Industri Makanan Minuman Nasional Perluas Pasar ke Eropa

Loading

JUMPA PERS – Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro Kemenperin Enny Ratnaningtyas disaksikan Prieta Perthantri selaku Kepala Divisi Pameran dari EKONID memberikan pemaparan mengenai tujuan fasilitasi industri makanan dan minuman nasional mengikuti pameran tingkat internasional, Anuga di Jerman pada Konferensi Pers di Kementerian Perindustrian, Jakarta, 22 Agustus 2017.-tubasmedia.com/ist

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Ditjen Industri Agro, akan mendorong perluasan pasar baru bagi produk-produk industri makanan dan minuman nasional di pangsa Eropa. Upaya ini akan dilakukan melalui fasilitasi promosi pada pameran Anuga di Koelnmesse, Cologne, Jerman yang akan diselenggarakan tanggal 7-11 Oktober 2017.

Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Agro, Kemenperin, Enny Ratnaningtyas mengatakan hal itu kepada wartawan di Jakarta, kemarin.

Industri nasional katanya, semakin meningkatkan daya saing produknya agar mampu berkompetisi di pasar ekspor. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian giat menjembatani pelaku usaha dalam negeri untuk ikut serta dalam pameran tingkat internasional.

“Kami berharap, melalui partisipasi di pameran Anuga ini, produk makanan dan minuman Indonesia dapat lebih dikenal di dunia internasional dan dapat mengisi pasar ekspor khususnya ke Eropa,” kata Enny.

Anuga merupakan salah satu pameran makanan dan minuman terbesar di dunia yang mulai dilaksanakan sejak tahun 1919 di Stuttgart, Jerman dan rutin digelar setiap dua tahun sekali.

Menurut Enny, pihaknya pertama kali memfasilitasi untuk pameran Anuga pada tahun 2015, dengan membangun Paviliun Indonesia seluas 114,50 m². Saat itu, 15 perusahaan makanan dan minuman lokal mempromosikan berbagai produk seperti olahan ikan, makanan ringan, teh, kopi, minuman ringan, produk coklat olahan, tepung premix dan bahan makanan organik.

“Pada Anuga 2015, Paviliun Indonesia dapat membukukan potensial transaksi sebesar USD2.444.700 dan transaksi on the spot sebesar USD11.642.000,” ungkapnya.

Di Anuga 2017, Paviliun Indonesia akan menempati hall 1 seluas 152 m² dengan kategori Fine Food, yang diikuti sebanyak 17 perusahaan makanan dan minuman.

“Melihat besarnya peluang tahun lalu, target potential buyer tahun ini diharapkan dapat lebih dari USD3 juta dan transaksi on the spot mencapai USD12 juta,” tuturnya.

Pada Anuga 2017, juga akan dipajang produk-produk industri kecil dan menengah (IKM) binaan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat.

Namun Enny mengeluh, karena tahun-tahun berikut, produk Indonesia belum tentu dapat berpameran di tingkat internasional, karena tidak adanya dana.

Pihaknya kata Enny bingung karena sebenarnya ajang pameran di tingkat internasional, sangat potensial untuk memperluas pasar produk Indonesia. Namun karena pemerintah pusat tidak lagi menggelontorkan dana, bahkan terjadi pemangkasan dana di sana-sini sehingga untuk mengikuti pameran tingkat internasional tahun mendatang, Indonesia belum tentu bisa ikut.

‘’Solusinya, ya para pelaku usaha, kami harapkan mau membiayai diri sendiri karena pemerintah tidak lagi menyediakan dana,’’ katanya. (sabar)

CATEGORIES
TAGS