Importir yang Jadi Calo akan Dikenakan Sanksi

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menjatuhkan sanksi kepada importir hortikultura yang hanya menjadi broker alias calo.

Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan mengancam akan memberi sanksi tegas sejumlah perusahaan jasa atau broker yang tercatat sebagai importir hortikultura. Saat ini pihaknya sedang melakukan audit ulang importir hortikultura.

“Audit akan rampung pertengahan Mei. Saat ini masih dilakukan uji tuntas oleh surveyor sebagai pihak ketiga. Saya kira pertengahan Mei bisa dituntaskan. Ada yang kami berikan sanksi,” ujar Gita di Jakarta, kemarin.

Dia optimis, dengan perizinan yang sudah diubah menjadi satu atap, prosedur impor hortikultura akan berjalan lebih baik lagi. Semua dilakukan untuk mencari keseimbangan antara kepentingan produsen dan konsumen.

Gita sebelumnya juga mengaku ada kartel pada produk hortikultura yang bergantung impor. Dia mengklaim telah mengambil tindakan tegas terhadap beberapa importir yang mendatangkan barang tidak sesuai aturan.

Menurutnya, ada lima tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Yakni, penyitaan aset barang impor ilegal, pemusnahan barang ilegal, reekspor, pelelangan barang hasil sitaan hingga penyetopan izin importasi, khususnya impor bawang putih.

Harapannya, kata Gita, dengan pelayanan perizinan satu atap dan satu pintu, akan mencegah importir nakal dan pelayanan impor menjadi lebih cepat.

Ketua Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayur Segar Indonesia (Assibisindo) Kafi Kurnia mendukung langkah Mendag melakukan audit terhadap importir hortikutura. Pasalnya, jumlah perusahaan yang menjadi Importir Terdaftar (IT) sangat banyak, padahal pemainnya di lapangan tidak banyak. Malah, pihaknya mengusulkan Mendag mengaudit semuanya.

Menurut Kafi, saat ini jumlah IT sudah mencapai 160 perusahaan. “Ini bukan soal banyaknya IT, tapi benar tidak mereka melakukan impor hortikultura? Sebab, kenyataan di lapangan jumlah IT dan importir di lapangan tidak sama,” jelasnya.(apul)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS