Iklan Gratis untuk Pengusaha Kecil

Loading

Oleh: Nasrullah Idris

Ilustrasi

Ilustrasi

BANYAK orang kebingungan saat mencari barang lokal ketika baru saja sampai di sebuah kabupaten dengan menyetir kendaraannya. Putar sana putar sini, tanya kepada mereka yang sedang berdiri di pinggir jalan, akhirnya baru ketemu setelah menghabiskan waktu begitu lama. Padahal untuk mencapainya mungkin cukup beberapa menit saja kalau mereka langsung mengetahui lokasinya.

Itulah contoh, bagaimana ketidaktahuan informasi sepele bisa menjadi batu sandungan bagi konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Malah bisa menggagalkan/ mengganggu rencana utama.

Bertitik tolak dari sana, apa salahnya perusahaan memberikan jatah iklan gratis melalui homepage-nya kalau memang punya kepada para pengusaha kecil. Tidak harus semuanya, karena akan memboroskan tempat. Cukup sebagian serta bergilir. Yang penting mewakili setiap jenis barang khas.

Pendataannya pun tidak harus mendatanginya satu per satu. Itu bisa repot. Cukup dengan mencari data melalui instansi terkait. Syukur-syukur tersedia di kelurahan dan kecamatan. Rasanya mereka akan senang hati bila usaha masyarakatnya diperkenalkan lewat intenet. Apalagi ini gratis.

Terobosan ini akan menciptakan suasana memberi keuntungan secara timbal balik (simbiosis mutualisme). Mengapa? Terang saja karena sambil mencari barang lokal, si pengakses mungkin melirik produk jualan penyedia halaman iklan tersebut. Kalau memang tertarik, siapa tahu akan dicari serta dibelinya juga.

Kalau perlu link-linknya dimasukkan ke dalam situs global seperti Yahoo, agar wisatawan mancanegara tidak sulit mencarinya. Mereka cukup menuliskan kata kunci pada kolom search di negara asalnya.

Bukankah dewasa ini banyak orang asing pergi ke pedesaan kita, kemudian di sana mencari makanan tertentu hasil racikan pedagang kecil. Kalau sudah tahu lewat internet, mereka tidak perlu banyak tanya, terlebih kalau bahasa menjadi faktor kendala komunikasi. Cukup mencari alamatnya.

Yakinlah, untuk jangka panjang, terobosan itu akan memberi kontribusi bagi upaya memperkecil kesenjangan sosial di Indonesia. Merupakan tugas mulia bila para pakar informatika bersedia menangkap fenomena di atas serta ditindaklanjuti dalam bentuk iklan gratis melalui internet.

Penulis rasa mereka mampu mengwujudkannya karena secara teknis memang bisa dengan jumlah data berapa pun. Okelah tidak usah terlalu melambung dulu. Kita ciptakan saja gerakan menyisihkan 10 kilobyte kapasitas kepada para pemilik homepage di Bandung untuk mempromosikan bisnis kerabat di kampung halamannya masing-masing di Jawa Barat.

Pelaksanaan otonomi suatu daerah hendaknya juga disertai keinginan kuat untuk memberdayakan karakteristik khasnya serta tidak atau kurang terdapat di daerah mana pun : domestik maupun mancanegara. Karena merupakan modal untuk mengwujudkannya menjadi produk bersifat unggulan dan bernilai guna. Sedangkan adakalanya itu terjadi di pedesaan.
Bukankah pemasarannya akan lebih terasa bila menggunakan media massa global, yakni internet. Sungguh sayang kalau para aktivis internet tidak peduli untuk mempromosikannya. (peneliti tinggal di Bandung)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS