Hayabusa2 Akan Diluncurkan Pada Hari Senin

Loading

Konsep artistik dari pesawat ruang angkasa Hayabusa2 (spaceflightnow)

Konsep artistik dari pesawat ruang angkasa Hayabusa2 (spaceflightnow)

TOKYO, (tubasmedia.com) – Peluncuran roket ruang angkasa Jepang Hayabusa2, yang bertujuan untuk mengumpulkan sampel dari asteroid, telah tertunda karena cuaca buruk. Badan Eksplorasi Angkasa Jepang (JAXA) pada hari Sabtu mengatakan bahwa peluncuran yang dijadwalkan dilakukan hari Minggu ditetapkan dimundurkan untuk hari Senin.

“Peluncuran H-IIA Launch Vehicle No. 26 dengan Asteroid Explorer Hayabusa2 telah dijadwal ulang, saat awan yang termasuk lapisan beku, melebihi batasan cuaca yang layak untuk waktu peluncuran yang dijadwalkan pada 30 November,” ungkap juru bicara JAXA dalam sebuah pernyataan, Jumat.

Hayabusa2 yang bernilai $ 260 juta adalah wahana antariksa yang diluncurkan empat tahun setelah selesainya misi Hayabusa pertama. Hal ini bertujuan untuk mengumpulkan sampel dari asteroid yang bernama 1999 JU3, yaitu sebuah bola asteroid yang mengelilingi Matahari dalam orbit yang melintasi bumi.

Misi ini kabarnya akan membantu membangun temuan misi Hayabusa pertama, yang sebagian berhasil membawa kembali sampel dari asteroid yang melintas dekat orbit bumi Bumi yang diberi nama 25143 Itokawa pada bulan Juni 2010.

Hayabusa2 akan menjatuhkan impactor yang akan menabrak permukaan asteroid, menciptakan kawah kecil yang akan memungkinkannya untuk mengumpulkan sampel dari situ, kata JAXA. Harapannya adalah bahwa sampel debu tersebut dapat membantu para ilmuwan menjawab pertanyaan mendasar tentang alam semesta, termasuk asal-usul dan evolusi kehidupan di Bumi.

“Asteroid ini bersifat karbon, dan kami dapat menemukan bahan organik dan air, hal-hal yang memungkinkan adanya kehidupan,” ungkap Hitoshi Kuninaka, manajer Program Hayabusa2, di situs online JAXA.

“Pengetahuan tentang bahan-bahan tersebut akan membantu kita tidak hanya belajar tentang tata surya dalam hal tahap awal pembentukan, tetapi juga membantu kita [menemukan] bagaimana kehidupan di Bumi ini mungkin telah berevolusi dan di mana lautan Bumi mungkin telah terbentuk,” Paul Abell, seorang ilmuwan planet di NASA Johnson Space Center di Houston, mengatakan kepada Discovery News.

“Jika anda hanya mendapati meteorit yang jatuh ke bumi, selalu ada pertanyaan apakah ada jenis molekul organik, dimana beberapa bahan mudah menguap dan air akibat kontaminasi. Kita perlu sesuatu yang murni dan benar-benar tidak terkontaminasi.”

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, maka Hayabusa2 harus tiba di asteroid tujuan pada pertengahan 2018, kata JAXA. Ini akan menghabiskan hampir 18 bulan di atas permukaannya, sebelum kembali ke Bumi pada tahun 2020. (rizal)

CATEGORIES
TAGS