Gibran Jadi Cawapres ? Rocky Gerung; Itu Namanya Produk Hilirisasi Kedunguan

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Proses pencalonan Gibran Rakabuming sebagai seorang cawapres, sejak awal menuai kontroversi. Rocky Gerung dan Hersubeno Arief menilai, banyak orang menganggap Gibran Rakabuming sebagai calon yang diselundupkan.

Hal ini dikarenakan proses ditunjuknya Gibran Rakabuming sebagai cawapres dianggap mengobrak-abrik konstitusi lewat putusan MK.

Hakim MK yang mengabulkan gugatan batas usia capres-cawapres adalah Anwar Usman, yakni Ketua MK sekaligus ipar Jokowi, pun paman Gibran Rakabuming.

Sejak pencalonan yang kontroversial itu, publik dinilai kehilangan kepercayaan pada paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming.

Basis legitimasi dan kepercayaan publik kepada paslon 2 juga dinilai sangat rendah jika terpilih.

“Kita bisa bayangkan sulitnya pemerintahan jika muncul public distrust yang meluas,” ujar Hersubeno Arief di YouTube Rocky Gerung Official, Sabtu, 30 Desember 2023.

Rocky-pun menilai, ‘selundup’ adalah kata yang tepat untuk menggambarkan Gibran Rakabuming.

“Ya orang akan bilang sejak jadi cawapres aja udah nipu kok di MK. Ini calon yang diselundupkan,” kata Rocky Gerung.

Rocky kemudian menyentil isu Gibran Rakabuming menggunakan ear feeder saat debat cawapres untuk berbuat curang.

“Kata selundup udah jadi satu jalan pikiran, mikropon diselundupkan,” sentilnya.

Rocky mengakui menuding Gibran curang hanya karena menggunakan 3 mikrofon di debat cawapres adalah tidak fair. Sebab cawapres lain pun menggunakan 3 mikrofon seperti kata KPU.

Namun, proses pencalonan Gibran yang tidak wajar membuat publik mau tak mau mencurigai hal itu.

“Sebetulnya itu nggak fair juga, tetapi bagaimana kita terangkan itu kalau sekuensis dari kehadiran Gibran memang tidak normal

Hersubeno Arief pun menyebut, kondisi saat ini sulit bagi pendukung Prabowo-Gibran. Bahkan bagi mereka yang netral pun sulit untuk beropini melawan arus mengenai paslon nomor urut 2. Terlebih, Gibran dianggap sebagai gambaran dari warisan Jokowi.

“Susah Bung Rocky, kita seperti melawan arus besar. Bahkan netral saja sekarang sulit untuk menyampaikan itu. Apalagi di era postrus, lebih parah lagi mereka dapat pembenaran dan justifikasi mengenai apa yang dilakukan Pak Jokowi menular kepada Gibran,” sebut Hersubeno Arief.

Mendengar ucapan Hersubeno, Rocky pun menyentil Gibran, menyebutnya sebagai hilirisasi kedunguan.

“Itu namanya hilirisasi kedunguan dari hulu sampai ke hilir ada kedunguan di situ” tandas Rocky. (sabar)

 

 

CATEGORIES
TAGS