Gati: Mutu Produk IKM Bukan Kawe-kawean
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian menargetkan pertumbuhan wira usaha baru (WUB) di bidang usaha IKM tahun 2019 harus mencapai 20.000 unit.
Dengan pencapaian angka tersebut, diyakini sektor IKM akan dapat memberi andil mengurangi angka penangguran sekaligus berperan meningkatkan kesejahteraan warga.
Hal itu dikatakan Dirjen IKM, Gati Wibawaningsih kepada wartawan di ruang kerjanya kemarin.
Untuk mencapai target tersebut, Gatih yang baru sepekan menempati jabatannya sebagai Dirjen IKM menambahkan bahwa pihaknya akan terus dan tetap melanjutkan program membangun sistem pendidikan kepada para calon wira usaha baru (WUB).
Jika program ini dapat terwujud dan berjalan sesuai apa yang diharapkan, paling sedikit 120.000 orang warga sudah akan terjamin hidupnya. Hitungannya jika 20.000 WUB sudah lahir, yang mengelola suami isteri ditambah dua anak, maka jumlahnya sudah 80.000 jiwa ditambah lagi masing-masing WUB mempekerjakan karyawan minimal dua orang maka pertumbuhan tersebut sudah dapat menjamin hidup sekitar 120.000 jiwa.
Hingga kini katanya, WUB yang sudah dinyatakan lulus baru sekitar 1.300 dan diantaranya baru 260-an orang yang sudah benar-benar jadi sebagai wirausaha.
Untuk lebih memudahkan transfer ilmu wira usaha kepada para calon WUB tersebut katanya, pihaknya akan menjalin kerjasama dengan aparat pemda serta badan legislasi setempat dan jenis pendidikan yang akan diberikan akan disesuaikan dengan bidang usaha yang sedang digeluti masing-masing peserta.
Ditanya tentang sistem pemasaran produk-produk yang dihasilkan para WUB, Gati menyebut, pemerintah sedang menjajagi kerja sama dengan berbagai pihak antara lain dengan Angka Pura sebagai pengelola bandara-bandara di seluruh Indonesia.
Diharapkan, produk-produk IKM akan dapat menjemput konsumen melalui seluruh bandara di tanah air. Namun yang lebih penting diperhatikan katanya, adalah menjaga mutu produk IKM.
Pemerintah menurutnya akan terus melakukan pendampingan kepada para IKM agar mereka benar-benar memproduksi barang dengan mutu yang baik dan bukan mutu asal-asalan. ‘’Kita harus menjaga image bahwa produk IKM itu bukan kawe-kawean, tapi mutu yang tidak kalah dengan produk internasional,’’katanya. (sabar)