Dihadang Pamdal, Petrus Selestinus dkk Batal Bertemu Pimpinan DPR
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Koordinator para advokat dari Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) dan Pergerakan Advokat Perekat Nusantara, Petrus Salestinus kecewa berat dengan sambutan wakil rakyat di Senayan.
Petrus Salestinus bersama sejumlah advokat berencana bertemu dengan unsur pimpinan DPR untuk mendiskusikan dukungan penggunaan hak angket mengungkap kecurangan Pemilu 2024.
Namun Petrus Salestinus dkk disambut dengan tidak mengenakkan. Mereka mengaku sebagai tamu tak dianggap.
“Bukan kami datang bikin kacau sehingga tadi kami diperlakukan seperti tamu yang tidak diundang, tamu yang datang tidak beritikad tidak baik, kami dihadang di teras sambil hujan-hujanan, itu kami protes,” kata Petrus di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 27 Februari 2024.
Belum hilang kecewa karena dihadang Pamdal DPR RI, Petrus juga batal berdialog dengan pimpinan DPR dan akhirnya hanya memberikan surat kepada pihak kesekretariatan DPR.
Petrus berharap DPR mengubah cara menerima masyarakat datang ke rumah wakil rakyat.
“Kami sudah telepon dan komunikasi, tadi pagi sudah komunikasi bahwa kami akan masuk, tapi kami dihadang,” kata Petrus.
Petrus mengatakan, dalam surat yang disampaikan ke pimpinan DPR mendukung DPR untuk menggunakan hak angket mengungkap kecurangan Pemilu.
Bahkan Petrus menyatakan jika hak angket DPR bisa jadi pintu masuk memakzulkan Presiden Jokowi.
“Sehingga di dalam surat kami ini, kami meminta supaya negara ini tidak boleh dipimpin lagi oleh presiden yang diduga melanggar hukum, presiden yang tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden. Itu substansi dari surat yang kami sampaikan ke DPR hari ini,” tutur Petrus.
Ia juga berharap proses konstitusional yang dijalankan melalui hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu, dapat berjalan dengan baik.
“Di MK sudah disandera dengan nepotisme, kami berharap DPR ini jangan sampai tersandera karena nepotisme juga atau kroni-kroni dari penguasa,” ujarnya. (sabar)