Di Sorga tidak Ada Tempat Pembunuh
Oleh: Sabar Hutasoit
SEBELAS pria berbadan tegap dan kekar yang disebut kesebelasan, berlarian di lapangan hijau. Ada kalanya berjatuhan, terserempet, kejengkang bahkan tidak jarang mengalami memar di kaki. Mereka mengalami hal demikian, hanya untuk mengejar sebuah bola, lalu merebutnya dari kaki lawannya kesebelasan lain.
Lalu kenapa kesebelas pria kekar itu mau melakukannya ? Untuk apa? Jawabnya singkat, untuk memasukkan bola bundar itu ke gawang lawan. Berarti, semua mereka lakukan di lapangan hijau itu ada tujuannya, yakni untuk mejebol gawang lawan dengan memasukkan bola. Mereka rela mengalami semuanya itu karena ada tujuannya.
Tapi jangan salah, selama melakukan permainan itu, mereka dikawal seorang wasit. Jika kedapatan melakukan kecurangan, sang wasit akan memberikan hukuman. Pokoknya ada aturan main yang tidak bisa dilanggar. Semua harus disiplin.
Demikian juga hidup ini. Kita tunggang langgang menjalaninya. Kadang sakit, kadang sehat, kadang juga terjatuh dan tidak jarang menderita.
Namun semua itu rela kita lakoni dan jalani sampai akhir hayat. Kita tidak akan menyerah. Kenapa ? Karena ada harapan masuk sorga kelak. Apa pun derita yang kita alami selama hidup, kita tetap setia dan takkan mundur. Pasalnya, yaitu tadi ada harapan menjadi penghuni sorga.
Namun tidak sedikit manusia yang mencari jalan pintas untuk masuk sorga, melalui jalan membunuh. Sebut saja kaum teroris yang dengan gampangnya melakukan pembunuhn massal dengan alasan biar masuk sorga. Anehnya lagi mereka selalu menggembar-gemborkan, jika mereka mati dengan cara bunuh diri dan mencelakai sejumlah orang yang tak berdosa, mereka akan disambut bidadari-bidadari cantik di sorga. Jika mati bunuh diri melalui aksi bom, mereka menyebut akan melalukan pesta sex dengan para bidadari yang sudah mempersiapkan diri di sorga.
Aneh bin ajaib. Mau masuk sorga, tapi melalui membunuh orang-orang yang tak berdosa. Sadar gak mereka para teroris itu, jangankan pembunuh, pembohong sekalipun, tidak punya tempat di sorga. Kita tidak faham, apakah para teroris itu tau kalau sorga itu adalah tempat orang-orang yang tidak bernoda, orang-orang suci yang tangannya tidak pernah melakukan dosa, otaknya pun tidak pernah memikirkan kejahatan. Mereka yang layak masuk sorga adalah penganut kasih.
Nah, sekarang ada metode, membunuh untuk masuk sorga. Sorga yang mana pula itu. Kalau sorga yang dijanjikan Tuhan Yesus, adalah sorga yang suci dan agung. Pencuri dan koruptor juga tidak bisa masuk ke sorga. Jangankan ke sorga, ke pekarangannya pun tidak akan boleh.
Oleh karena itu melalui tulisan singkat ini bisa kita simpulkan kalau para teroris itu gagal faham tentang sorga yang dijanjikan Tuhan Yesus.
Tampaknya lembaga-lembaga atau badan-badan yang kompeten di negeri ini, harus turun ke lapangan untuk mengingatkan mereka bahwa jalan pintas yang teroris tempuh untuk masuk sorga adalah tidak benar. Seperti kita sebut di atas, sorga bukan tempat pembunuh atau tempat penjahat tidak ada di sorga. Sorga itu agung dan suci. (penulis seorang wartawan tinggal di Jakarta)