Cuaca Buruk Sangat Persulit Pencarian dan Evakuasi Oleh SAR
JAKARTA, ( tubasmedia.com) – Kondisi cuaca yang sangat buruk mempersulit kerja tim SAR gabungan, pada hari kelima (Kamis, 1/1/205), pencarian dan evakuasi korban musibah pesawat Air Asia QZ8501 di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah). Sembilan korban sudah ditemukan dan dievakuasi dari laut.
Pesawat yang membawa 62 orang (155 penumpang dan 7 awak) mengalami musibah, Minggu (28/12/2014), dalam penerbangan Surabaya – Singapura.
Tinggi gelombang 3 sampai 4 meter. Diprediksi kondisi serupa akan terus terjadi selama 3 hari kedepan. Operasi SAR, Jumat ini, mendapat dukungan dari kapal Singapura yang dilengkapi dengan alat deteksi objek di bawah air. Selain bantuan dari Singapura, Basarnas didukung kapal Geo Survey, milik asosiasi kontraktor. SKK Migas menurunkan kapal tanker. TNI AL juga akan menurunkan kapal tanker, sebagaimana dikutip dari laman Basarnas, Jumat pagi.
Dilaporkan, operasi SAR hari kelima dengan luas area pencarian 13.500 km2, mengerahkan 19 kapal, 9 pesawat, termasuk milik negara tetangga, yakni Malaysia, Singapura, dan Amerika. Pesawat terdiri atas 4 heli dan 5 fix wing.
Dalam konferensi pers di Gedung Badan SAR Nasional sekitar pukul 17.52 WIB, Kamis, Kabasarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo mengonfirmasi temuan barang-barang/objek di luar jenazah. Heli milik Basarnas membawa 2 tas hitam, 1 koper abu-abu yang diambil dari KD Pahang. Sementara itu, di posisi berbeda Kapal Polisi Punai 5009 membawa potongan tangga, tabung selam, serpihan logam dari KD Lekir ke dermaga Kumai.
Dari 9 korban kecelakaan Air Asia QZ 8501 yang sudah ditemukan, 6 jenazah telah tiba di Surabya, 2 jenazah di Pangkalan Bun, dan 1 jenazah di KRI Yos Sudarso. Pada Kamis, evakuasi terakhir dengan heli Dauphin, terhambat cuaca buruk. Heli tidak dapat mendarat di heli-deck KRI Yos Sudarso karena kondisi kapal tidak stabil.
Dengan menggunakan hoist seorang rescuer turun menjemput 1 jenazah. Namun dengan alasan keselamatan, mereka tidak memiliki kesempatan untuk kembali turun mengambil 1 jenazah lainnya. Cuaca buruk memaksa heli kembali hanya dengan 1 jenazah menuju Pangkalan Bun. (ril/ender)