Covid di Singapura Diberitakan Mulai Mengganas Lagi, Begini Ceritanya….

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Mengenai kenaikan kasus COVID-19 di Singapura, Kementerian Kesehatan setempat mengatakan kemungkinan karena banyak faktor. Mulai dari meningkatnya mobilitas saat liburan akhir tahun dan menurunnya kekebalan penduduk.

Kabar baiknya, varian COVID-19 yang dominan menyebar di sana tidak menyebabkan keparahan.

“Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” kata Kemenkes di Singapura mengutip The Straits Times, Senin (4/12/2023).

Kemenkes Singapura juga meminta kepada masyarakat untuk mengecek status vaksinasi COVID-19. Bagi kelompok berisiko diharapkan untuk mendapatkan kembali dosis tambahan atau booster.

“Dosis tambahan diberikan kepada mereka yang terakhir kali mendapatkan dosis terakhir sekitar setahun lalu, hal ini direkomendasikan bagi orang yang berusia 60 tahun ke atas, orang yang rentan secara medis, dan di panti jompo,” kata Kemenkes Singapura.

Kemenkes Singapura juga mendorong bagi mereka berusia enam bulan ke atas bisa mendapatkan vaksinasi COVID-19 booster. Terutama petugas kesehatan dan pengasuh kelompok berisiko.

Seperti diketahui Singapura telah memberikan izin penggunaan vaksin COVID-19 Comirnaty produksi Pfizer sebagai vaksin primer bagi anak-anak berusia 6 bulan hingga 4 tahun. Izin tersebut diberikan pada September 2022.

Cukup Aman

Sementara itu, sumber tubasmedia.com di kota singa itu menyatakan, terlihat double kasus Cvovid tersebut karena dibandingkan dengan minggu lalu. Sementara minggu lalu kebetulan kasusnya lagi sedang turun. Biasanya kasus per minggu sekitar 15 ribuan, dua minggu yang lalu (minggu 46 di grafik) turun jadi 10.000 dan minggu 47 naik ke 22.000.

Secara angka, kasus ini dilihat memang naik dua kali lipat sehingga berita yang beredar menjadi “Kasus naik dua kali lipat”. Padahal kalau dirata-rata, ya biasa saja. ‘’Masih di kisaran 15.000-ana,’ jelas sumber tubasmedia.com.

‘’Bisa dilihat juga chart rumah sakit, biasa saja. Artinya tidak ada kasus yang serius,’’ tambahnya.

Begitu juga di ICU, relative stabil, malah minggu 45 itu yang mendadak banyak ke ICU. Kalau datanya minggu per minggu memang jadi kadang terlihat melonjak tinggi atau turun drastis. Namun jika dilihat setahun terakhir, stabil.

Sejak 13 Februari, Singapura sudah DORSCON Green. Artinya pemerintah Singapura menganggap sekarang sudah cukup aman.

Meskipun kasus COVID-19 meningkat, Kementerian Kesehatan Singapura mengatakan kejadian penyakit pernapasan secara keseluruhan tetap stabil selama sebulan terakhir. (sabar)

CATEGORIES
TAGS