Bisa Dipahami Perdebatan Desa Peradaban

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

TASIKMALAYA, (TubasMedia.Com) – Perdebatan mengenai Desa Peradaban atau Desa Mandiri bisa dipahami karena muncul kekhawatiran adanya penyimpangan terkait anggaran yang cukup besar yang digelontorkan ke desa–desa di wilayah Jawa Barat, kata Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan.

“Program Desa Peradaban pada awalnya mendapat sorotan dari berbagai pihak dan melalui perdebatan yang cukup panjang dan Surat Keputusan (SK) nya pun terus digonta-ganti hingga akhirnya disetujui,” jelasnya, pekan lalu.

Dana yang digelontorkan sebanyak Rp 1 miliar untuk setiap desa yang mendapat Program Desa Peradaban (PDP). Desa tersebut memiliki kesempatan melakukan pemetaan dan pembenahan wilayahnya. Di samping itu juga mendapat bantuan anggaran di tingkat desa dengan terbentuknya Badan Usaha Milik Desa (Bumides).

Desa Mandiri atau Desa Peradaban itu akan menjadi embrio kota kecil di daerah. Program Desa Peradaban sebagai bagian dalam penyelesaian masalah kependudukan untuk menekan laju urbanisasi dari desa ke kota.

“Kenapa masyarakat terus melakukan urbanisasi, mengingat gula-gula ekonomi ada di kota. Kalau saja gula-gula ekonomi itu juga dibangun di desa maka masyarakat desa akan semakin nyaman dan betah tinggal di desa, sehingga mereka tidak akan melakukan urbanisasi,” kata Ahmad.

Di Jawa Barat sedikitnya ada 100 desa yang menjadi percontohan dan di Kabupaten Tasikmalaya ada 7 desa yang mendapat bantuan Desa Mandiri. Ketujuh desa tersebut Ceniam di Kecamatan Ceniam, Angunsari di Kecamatan Bantar Kalong, Cipatujah di Kecamatan Cipatujah, Linggalaksana di Kecamatan Cikatoimas, Bojonggambir di Kecamatan Bojonggambir, Mekarwangi di Kecamatan Karangnunggal dan Cisayong di Kecamatan Cisayong.

Bupati Kabupaten Tasikmalaya H. U. Ruzhanul Ulum mengaharapkan program Desa Mandiri tersebut jangan hanya digulirkan satu kali saja tetapi berkesenambungan. “Kuota bantuan tersebut untuk Kabupaten Tasikmalaya dapat ditambah sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat di berbagai desa di pelosok wilayah Kabupaten Tasikmalaya,” katanya. (hakri/dadang)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS