Antrian Tol Merak Rugikan MMS

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

MERAK – (Tubas) – Direktur Operasi PT Marga Mandala Sakti (MMS) Sunarto Sastrowiyoto menyatakan pihaknya menderita tiga kerugian akibat antrean panjang ini di tol Meragt, Banten. Pertama, penurunan pemasukan dari jalan tol. “Kami alami kerugian dari kendaraan yang biasanya keluar di tol Merak, terpaksa harus dikeluarkan di tol Cilegon Barat dan Timur. “Selain itu, kendaraan jenis lain pun memilih menghindari jalur tol tersebut sehingga terjadi penurunan traffic,” kata dia.

Kedua, banyak oli dan solar yang bocor dari dari truk yang parkir. Oli dan solar ini tercecer di badan jalan tol. “Padahal aspal tidak kuat dengan solar dan akan cepat rusak, terutama lapisan paling atas,” jelas Sunarto.

Ketiga, banyak perangkat jalan tol dan rambu-rambu yang dirusak oleh sopir yang tidak sabar atas situasi ini. Padahal jalan tol tersebut baru mengalami perbaikan pada 2010 dan masih berada di bawah pemeliharaan kontraktor. “Tapi pihak kontraktor sudah mengirimkan surat tidak mau bertanggung jawab terhadap kerusakan-kerusakan tersebut,” ujar Sunarto.

Hingga kini, pihaknya masih mengkalkulasikan jumlah kerugian yang diderita.
Dari data Kementerian PU, antrean truk mulai terjadi pada tanggal 3 Februari 2011 dan frekuensi antrean setiap pekan memuncak pada Kamis. Antrean ini mulai terjadi ketika dilakukan pengetatan faktor keamanan dan keselamatan paska peristiwa kebakaran Kapal Laut Teduh.

Menurut Djoko Kirmanto, penyelesaian masalah ini menjadi kewenangan Kementerian Perhubungan. “Sedangkan untuk jangka panjang, Kemen PU saat ini sedang bekerja menyiapkan persiapan pembangunan jembatan Selat Sunda. Sesuai instruksi Presiden, pembangunan jembatan Selat Sunda diharap 2012 sudah mulai dilakukan,” kata Djoko. ***

CATEGORIES
TAGS