Universitas Kristen Indonesia dan Globalisasi
Laporan: Redaksi

ilustrasi
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Dalam memperingati hari ulang tahun (HUT) ke-60 Universitas Kristen Indonesia (UKI), Rektor UKI Dr Mauarar Siahaan, SH mengatakan, sejak UKI didirikan enampuluh tahun lalu, kaum intelektual Kristen bercita-cita untuk turut mewujudkan amanat Konstitusi dalam meningkatkan kecerdasan bangsa. UKI saat ini berada dalam dunia yang cepat berubah dan kompleks dalam arus globalisasi.
“Kita menyadari, tantangan yang b erubah yang dihadapi sekarang ini luar biasa. Globalisasi dan globalisme sangat sering didengar dan diucapkanorang,” kata Maruarar Siahaan dalam forum acara Dies Natalis ke-60 yang diselenggarakan di Aula Kampus UKI Cawang Jakarta Timur , Selasa (22/10/2013) lalu.
Dikatakan, globalisasi adalah satu proses transformasi yang meliputi seluruh aspek kehidupan. Globalisasi makin membawa pengaruh mendalam kepada kehidupan pribadi secara individu dan secara kelembagaan dalam kehidupan negara dan masyarakat ketika gagasan dan nilai-nilai kultural masuk ke dalam ruang kita secara mudan menembus batas ruang dan waktu.
“Komunikasi yang amat mudah dengan kecepatan tinggi dan transportasi yang murah membawa proses globalisasi tersebut ke dalam kehidupan masyarakat kita termasuk ke Kampus UKI. Interaksi di masayakat (ekonomi, tekologi dan lain-lain) antarbenua belangsung begitu mudahnya dengan hanya satu klik, katanya.
Ditambahkan, hubungan ekonomi, perdagangan, politik, social budaya dan pendidikan, dapat dilaksanakan dan diatur dari satu tempat yang terpencil dalam suatu Negara yang tidak begitu dikenal dalam peta dunia jika menguasai teknologi informasi.
Nilai-nilai dasar juga bergerak dan saling bertukar. Sebab itu, generasi mendatang, yaitu kaum intelektual muda yang kita bentuk termasuk di kampus, harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan dan masalah yang dihadapi sebagai dampak globalisasi sekarang ini.
Penyiapan generasi muda intelektual yang dididik di UKI harus mencakup kemampuan bersaing, sekaligus kemampuan bekerja sama, tapi dengan nilai-nilai Kristiani yang mampu mewujudkan keadilan di tengah masyarakat, bangsa dan Negara, katanya. (apul)