Terminal Bus Baranangsiang Akan Direvitalisasi

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

ilustrasi

BOGOR, (TubasMedia.Com) – Pemkot Bogor, Jawa Barat berencana melakukan revitalisasi dengan “menyulap” terminal bus Baranangsiang yang kumuh menjadi terminal bus terintegerasi dengan pusat kegiatan bisnis seperti mal dan hotel. Revetalisasi terminal bus Baranangsiang sebagai langkah maju dalam pengembangan Transit Orinted Development Terminal di Indonesia.

Dalam pengembangan tersebut, terminbal bus itu dikawankan dengan kegiatan bisnis. Namun, sejumlah tanggapan muncul terhadap rencana revitalisasi terminal bus tersebut. Terminal bus Baranangsiang yang akan dibangun oleh pihak swasta karena alasan diantaranya kawasan bisnis seperti hotel dan mal memiliki luasan yang sama.

Dari 2,3 hektar luas lahan yang ada, 50 persen diantaranya akan dijadikan pusat bisnis. Selain itu terminal terintegrasi dikhawatirkan akan mematikan perekonomian masyarakat yang biasa mencari nafkah di terminal bus. Jika dirunut pada pendekatan modern, dalam pengembangan terminal bus diarahkan kepada suatu aktivitas terintegrasi dengan mengawinkan antara terminal dengan kegiatan bisnis retail, perhotelan, perkantoran dan hunian yang biasa dikenal sebagai Transit Oriented Development.

Pusat kegiatan di terminal bus berkembang sangat luas di model transportasi lainnya, seperti di pelabuhan laut yang dikembangkan menjadi Waterfront City, stasion kereta api yang dikembangkan menjadi Transit Oriented Stasion dan Bandar Udara yang dikembangkan menjadi Aerocity. Begitu juga dengan terminal bus Baranangsiang, lokasinya sangat srategis sehingga sangat ideal untuk dijadikan Transit Oriented Development Terminal.

Terminal ini memiliki jaringan angkutan umum, jalan tol tanpa melalui persimpangan sebidang. Untuk mengurangi peluang bagi kendaraan umum yang ngetem pada akses masuk atau ke luar terminal juga akan dibangun jalan layang. Di terminal ini nantinya akan dibuat sistem penjadwalan angkutan umum yang dikendalikan secara konsisten. Waktu naik dan turun penumpang dibatasi hanya beberapa menit saja. Arus kendaraan dan arus penumpang juga dipisahkan, kata Kepala Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor, Suharto.

Terminal ini juga akan dibangun dua lantai sehingga terintegrasi dengan baik antara angkutan kota dengan angkutan antar Kota “ Walaupun menjadi pusat bisnis, namun yang terpenting terminal tidak dihilangkan“, tegasnya. Adanya penolakan pembangunan hotel dan mal di terminal bus menurut Suharto merupakan hal yang wajar. Meski mendapat penolakan, rencana revitalisasi terminal bus Baranangsiang tetap akan direalisasikan dalam waktu dekat.

Dia berjanji akan mengakomodir komunitas pengurus terminal Baranangsiang (KPTB) yang menolak revitalisasi, termasuk pengurus perusahaan bus dan sopir Bus.” Informasinya tidak sampai kepada mereka semua, sehingga terjadi kesalah pahaman” katanya.

Suharto menegaskan rencana tersebut tidak bisa di ubah karena sudah menjadi kebijakan Pemkot Bogor. Keberadaan hotel dan mal di kawasan terminal bus ini untuk mewujutkan terminal yang terintegrasi. Konsep tersebut bisa memberikan kemudahan bagi penumpang untuk melakukan aktivitas lainnya. “Semua kajian sudah dilakukan termasuk rekayasa lalu lintasnya” ujarnya. (syamsul)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS