Struktur Industri Masa Depan Tahun 2025
Laporan: Redaksi

Budi Darmadi
JAKARTA, (Tubas) – Struktur industri masa depan di tahun 2025 akan mencakup industri unggulan berbasis teknologi tinggi yang meliputi industri permesinan, industri otomotif dan kedirgantaraan, industri maritim dan industri elektronik serta teknologi komputer dan informatika.
Hal itu disampaikan Budi Darmadi, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi (IUBTT), Kementerian Perindustrian dalam ceramahnya di Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) di Jakarta, Jumat (5/7) pagi. Ceramah di hadapan peserta kursus Lemhannas itu merupakan pembekalan bagi para calon pemimpin nasional masa depan. Dalam ceramahnya, Budi Darmadi mengungkap struktur berbagai sektor industri tersebut yang berada di bawah direktorat IUBTT dengan target masing-masing.
Dirjen IUBTT mengatakan, target di bidang industri otomotif, misalnya, tahun 2025 kita akan memproduksi MPV, SUV, sedan ekonomis kecil, mobil hibrid, dan mobil mewah. Kita akan merancang 80 persen kendaraaan roda empat sedan ukuran menengah. Kita juga sudah akan mempunyai manufaktur komponen bermutu mobil mewah, dan menjadi pemasok komponen bermutu mobil mewah.
Demikian juga di bidang industri perkapalan, katanya, tahun 2025 kita akan mampu membangun jenis kapal apa saja (komersial, penumpang, pekerja), sampai dengan bobot 300.000 DWT karena kemampuan rancang bangun dan engineering kita meningkat. Sebab, sampai 2010 kita sudah mampu membangun kapal apa saja sampai dengan bobot 50.000 DWT.
Sementara itu, katanya, target industri elektronik dan teknologi komputer informatika tahun 2025, industri aplikasi piranti lunak, animasi akan mendominasi pasar dalam negeri dan regional. Kemudian industri telekomunikasi nirkabel dalam negeri sudah memiliki daya saing yang tinggi di pasar dalam negeri dan pasar global. Indonesia akan menjadi basis produksi industri peralatan konsumen dan industri peralatan ukur di ASEAN dan Asia.
Sedangkan untuk industri permesinan, pada 2025 kita meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) untuk menopang industri permesinan dan untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan permesinan. Meningkatkan investasi dan menyebarkan industri permesinan ke luar Pulau Jawa. Dan juga meningkatkan kemampuan industri permesinan untuk memproduksi barang modal.
Demikian juga, di bidang industri baja, target jangka panjang kita (2015-2025) antara lain pertumbuhan industri berbasis batu bara karena bisa memanfaatkan 5 juta ton per tahun hasil dalam negeri. Pada 2025 akan meningkat penggunaan baja menjadi 100 kg per kapita per tahun.
Dikatakan, semua sektor industri tersebut mempunyai wilayah kerja sama masing-masing, dan semua bidang itu disajikan dengan data lapangan mutakhir. (apul)