Sawahlunto International Songket Carnival: Promosikan Industri Fesyen Berbasis Budaya

Loading

euis-Saedah

SAWAHLUNTO, (tubasmedia.com) – Industri fesyen Indonesia merupakan salah satu industri kreatif yang memberikan kontribusi terhadap PDB sebesar Rp 186 triliun (data BPS 2014, PDB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha). Pemanfaatan kekayaan budaya lokal, seperti songket, dalam industri fesyen akan mengangkat nama Indonesia karena keunikan dan keunggulannya. Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal IKM Euis Saedah saat mewakili Menteri Perindustrian, bersama Walikota Sawahlunto Ali Yusuf, membuka Sawahlunto International Songket Carnival, 28 Agustus 2015 di Sawahlunto, Sumatera Barat.

Songket merupakan produk tekstil yang telah dikenal sebagai warisan budaya. Songket dikenal bukan hanya karena keindahan kilau benang emas dalam berbagai motif yang unik saja, melainkan juga karena fungsi sosialnya sebagai alat kelengkapan kostum tradisional. Salah satu jenis songket yang memiliki sejarah panjang adalah Songket Silungkang dari Sumatera Barat. Songket Silungkang dikenal sebagai sebuah produk peradaban bernilai tinggi yang diminati oleh banyak wisatawan dan telah menjadi salah satu sumber ekonomi yang menopang kehidupan masyarakat dan pariwisata Sawahlunto.

Sesuai dengan tema Songket Silungkang sebagai warisan budaya, Kota Sawahlunto menyelenggarakan Sawahlunto International Songket Carnival pada tanggal 28 – 30 Agustus 2015. “Saya berharap Silungkang dapat terus menjadi inspirasi, tak hanya menjadi objek budaya, tetapi juga dapat menjadi sumber kreasi terutama bagi para desainer dan pelaku industri kreatif sehingga dapat memberikan kontribusi besar dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat,” papar Euis dalam kesempatan tersebut.

Terkait dengan pengembangan industri fesyen, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian telah lama menaruh perhatian khusus terhadap pembinaan Tenun Silungkang melalui pembentukan UPT Tekstil, bantuan mesin dan peralatan tenun serta berbagai pelatihan. Selain itu, dukungan terhadap IKM Songket Silungkang juga pernah diberikan kepada Pertenunan Jembatan Merah Silungkang berupa promosi advertorial di Media Indonesia.

“Tenun Sumatera Barat selalu menjadi primadona dalam berbagai pameran karena sarat dengan proses inovasi dan kreativitas. Tenun Silungkang menjadi istimewa, salah satunya pernah mendapatkan penghargaan One Village One Product (OVOP) dari Kementerian Perindustrian,” ujar Dirjen IKM.

Penghargaan OVOP Bintang Tiga tersebut pernah diraih oleh Arena Songket INJ dari Silungkang, Kota Sawahlunto. (ril/sabar)

TAGS